352 Pelajar Keracunan Usai Konsumsi Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat

keracunan makanan
Foto korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (foto, Instagram Folk Konoha)

Bandung Barat, NyaringIndonesia.com – Kasus keracunan massal diduga akibat konsumsi paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, terus bertambah. Hingga Selasa pagi (23/9), jumlah korban tercatat mencapai 352 orang, mayoritas merupakan pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Insiden ini terjadi usai para siswa mengonsumsi menu MBG yang didistribusikan dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari pada Senin (22/9). Keluhan pertama mulai muncul sekitar pukul 12.06 WIB, hanya beberapa jam setelah makanan dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB.

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyebut para pasien mengalami gejala seperti mual, pusing, sesak napas, hingga kejang-kejang.

“Untuk pasien yang dirujuk, rata-rata keluhannya sesak. Kami rujuk ke RSUD Cililin. Kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, apalagi informasi dari SPPG menyebut ada 3.600 porsi makanan yang disiapkan,” ujarnya.

Dari ratusan korban, 27 orang dirujuk ke RSUD Cililin, sementara 20 lainnya ke RSIA Anugrah. Selebihnya mendapat perawatan di GOR Kecamatan Cipongkor dan sejumlah fasilitas kesehatan lainnya.

Kapolsek Sindangkerta, Iptu Sholehuddin, mengatakan bahwa sejumlah pasien bahkan berasal dari kalangan orang tua murid.

“Data sementara ada 352 orang. Tapi ini masih bisa bertambah karena sejak pagi masih banyak yang berdatangan. Bahkan ada orang tua juga yang sempat mencicipi makanan tersebut,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa pasien yang membutuhkan penanganan intensif umumnya mengeluhkan sesak napas dan kejang. Sementara sebagian besar siswa yang sempat dirawat sejak malam hari sudah dipulangkan.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa salah satu bahan makanan, yakni ayam, menjadi penyebab keracunan karena disebut sudah dalam kondisi tidak layak konsumsi.

“Informasi awal dari siswa menyebut ayam dalam paket MBG berbau asam. Tapi kami belum bisa memastikan sebelum hasil laboratorium keluar. Investigasi awal memang mengarah ke bahan tersebut,” kata Yuyun.

Untuk mempercepat penanganan, tenaga medis tambahan dari Puskesmas Saguling, Gununghalu, dan Sindangkerta turut diterjunkan ke lokasi.

Pihak berwenang masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti insiden ini.

 

Disclaimer:
Artikel ini disusun untuk tujuan informasi dan berdasarkan data dari berbagai sumber terpercaya. NyaringIndonesia.com tidak terpengaruh oleh pihak mana pun dalam penyajian berita ini. Ikuti terus perkembangan berita lainnya hanya di Google News Nyaring Indonesia.

Berita Utama