Nilai Tukar Rupiah Melemah Mendekati Level Rp15.300 per Dolar AS

Rupiah
Foto istimewa

Nyaringindonesia.com – Nilai tukar rupiah diperkirakan akan mengalami fluktuasi pada hari ini, Rabu (6/9/2023), dengan potensi penurunan mendekati level Rp15.300 per dolar AS. Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.260 hingga Rp15.320 per dolar AS. Pada hari sebelumnya, rupiah ditutup melemah ke level Rp15.270 per dolar AS.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Melemahnya nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang Asia. Indeks dolar AS menguat sebesar 0,32 persen ke level 104,57. Rupiah turut mengalami penurunan nilainya bersama dengan mata uang Asia lainnya yang juga tertekan oleh penguatan dolar AS.

Beberapa faktor yang memengaruhi pergerakan rupiah saat ini termasuk ekspektasi bahwa The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Data terkini mengenai tenaga kerja dan inflasi menunjukkan bahwa The Fed masih akan menjaga kebijakan moneter yang ketat dalam waktu dekat.

Pasar saat ini sedang memperhatikan sejumlah pidato dari pejabat The Fed yang dijadwalkan pada pekan ini. Pidato ini diharapkan akan memberikan isyarat lebih lanjut mengenai kebijakan moneter sebelum keputusan suku bunga akhir bulan ini. Meskipun terdapat data ekonomi yang lemah, The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama mengingat tanda-tanda inflasi yang masih tinggi dan stabilitas di pasar tenaga kerja.

Selain faktor internasional, Fitch Ratings juga telah mempertahankan peringkat kredit Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil. Fitch mencatat prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dalam jangka menengah serta rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah. Meskipun demikian, Fitch juga mencatat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti penerimaan pemerintah yang masih rendah dan indikator tata kelola yang perlu ditingkatkan.

Perkembangan di pasar mata uang dan evaluasi lembaga pemeringkat seperti Fitch akan terus memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu ke depan.

Berita Utama