Nyaringindonesia.com – Dalam wacana politik menjelang pemilihan presiden 2024, nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), mulai mencuat sebagai salah satu kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Adi Prayitno, Direktur Parameter Politik Indonesia, mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan ini.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Adi Prayitno mengatakan bahwa dalam politik, segala kemungkinan bisa terjadi, dan kemungkinan adanya Ridwan Kamil menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 adalah sangat mungkin. Dia menyoroti sejarah Golkar yang seringkali memiliki perbedaan dukungan antara keputusan internal partai dengan dukungan dari elit partainya. Sebagai contoh, pada Pilpres 2004, Golkar mengusung Wiranto sebagai calon presiden, tetapi kader Golkar, Jusuf Kalla (JK), malah berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Adi Prayitno juga merujuk pada Pilpres 2014, di mana Golkar secara kelembagaan mendukung Prabowo Subianto, namun JK, yang juga kader Golkar, berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi) dan memenangkan pemilihan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dalam sejarah politik, Golkar seringkali memiliki perbedaan pandangan internal.
Selanjutnya, Adi Prayitno menyebut bahwa menggandeng Ridwan Kamil sebagai cawapres bisa menjadi strategi yang cerdas bagi Ganjar Pranowo. Terlebih lagi, elektabilitas Ganjar Pranowo saat ini tengah meningkat, dan menggandeng Ridwan Kamil dapat membantu memperkuat posisinya di Jawa Barat, yang merupakan salah satu basis elektoral penting. Ridwan Kamil sendiri telah menyatakan bahwa Jawa Barat sangat membutuhkan Ganjar Pranowo. Dengan demikian, kerjasama antara keduanya diharapkan dapat meningkatkan peluang Ganjar Pranowo dalam kompetisi pemilihan presiden melawan calon lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Sebelumnya, Sekjen PPP Arwani Thomafi juga menyebut bahwa nama Ridwan Kamil telah muncul dalam diskusi mengenai bakal cawapres. Meskipun demikian, masih perlu ditunggu perkembangan lebih lanjut dalam perpolitikan Indonesia menjelang Pilpres 2024 untuk melihat apakah kerjasama ini akan menjadi kenyataan.