Rasa Malu Memiliki Nilai Penting Dalam islam

Hanya Ilustrasi
Ilustrasi

NyaringIndonesia.com- Rasa malu (haya) memiliki nilai penting dalam Islam dan merupakan salah satu aspek akhlak yang dianjurkan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Malu dalam Islam mengacu pada perasaan tertentu yang menghindarkan seseorang dari perilaku yang tidak pantas atau tidak baik. Ini mencerminkan kesadaran dan rasa hormat terhadap norma-norma moral dan tata krama yang ditetapkan dalam Islam.

Salah satu ayat yang sering dikutip terkait dengan rasa malu (haya) dalam Islam adalah ayat dari Al-Quran Surah Al-A’raf (7:26), di mana Allah berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۗ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Artinya: “Wahai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu dan sebagai perhiasan (pakaian) bagimu. Dan pakaian takwa itu adalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran dan nikmat) Allah agar mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf [7]: 26)

Ayat ini menekankan pentingnya menutupi aurat (bagian tubuh yang harus ditutup) dan menggunakan pakaian yang pantas sebagai tanda takwa dan rasa malu dalam Islam.

Selain itu, rasa malu juga merupakan sifat yang dianjurkan dalam banyak hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis-hadis tersebut sering mengingatkan umat Islam untuk menjaga rasa malu dan hormat terhadap Allah serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh atau melanggar tata krama sosial.

Dengan demikian, rasa malu (haya) dalam Islam adalah bagian dari akhlak yang dianjurkan, dan ditekankan dalam Al-Quran dan hadis-hadis Nabi sebagai cara untuk menjaga diri dari perbuatan yang tidak senonoh dan tidak baik.

Berita Utama