CIMAHI, NyaringIndonesia.com – PJ Wali Kota Cimahi menginstruksikan pembersihan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di 15 kelurahan dengan melibatkan TP PKK, kader posyandu, kader kelurahan, RT/RW, dan perguruan tinggi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Momen tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Cimahi dalam menghadapi wabah DBD yang sedang melanda di berbagai daerah, termasuk Kota Cimahi.
Pada jangka waktu tiga bulan terakhir, telah tercatat sekitar 320 pasien yang terkena wabah DBD, mencakup periode Januari, Februari, dan Maret. Fenomena ini menunjukkan pola siklus yang serupa dengan lima tahun sebelumnya.

“Pada saat ini, misalnya, kita telah mencatat 320 kasus DBD hanya dalam waktu tiga bulan, sementara tahun lalu kita hanya mencapai 300 kasus dalam satu tahun,” kata PJ Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, pada Kamis (28/03/24), di Kelurahan Cibabat.
“Oleh karena itu, pemberantasan sarang nyamuk merupakan langkah penting untuk memerangi jentik nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat berkembang biak dan menjadi penyebab DBD,” tegasnya.
Dicky menjelaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran warga, karena jentik nyamuk biasanya ditemukan di air jernih, terutama di tempat-tempat yang tergenang, sehingga jentik tersebut dapat berkembang biak dengan cepat.
“Selain itu, kami mendorong agar warga dapat mengatasi sendiri genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk, termasuk tumpukan sampah, pakaian kotor, dan hal-hal sejenisnya,” imbaunya.
Tepat sekali. Kegiatan PSN harus dilakukan secara serentak, bukan hanya
oleh Pemerintah Kota, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mencegah terjadinya wabah DBD.
Ia mengakui bahwa rumah sakit yang ada, terutama RS UD Cibabat, telah mencapai kapasitas penuh. Namun, situasi saat ini masih dapat teratasi.
“Kami telah menyusun beberapa rencana kontigensi untuk menghadapi situasi yang tidak terduga,” katanya.
Salah satunya adalah dengan memanfaatkan beberapa ruangan yang sebelumnya tidak digunakan untuk rawat inap, yang kini telah diubah fungsinya untuk menangani pasien rawat inap.
Bagaimanapun juga, pasien yang datang harus ditangani dengan cepat. Dan telah memastikan ketersediaan obat-obatan dan sumber daya manusia yang memadai. Bahkan stok unit transfusi darah, terutama stok darah, telah dipastikan mencukupi. Jika ada pasien yang membutuhkan transfusi trombosit, stok darah tersebut juga sudah tersedia.
“Jadi, kondisi di RSUD Cibabat sudah cukup baik bahkan dimintakan juga oleh rumah sakit lain, dan ini merupakan bentuk kesiapan kita dalam menghadapi wabah seperti ini,” tambahnya.
Dalam hal ini, Pj Wali Kota Cimahi mengajak seluruh warga masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemberantasan jentik nyamuk. Selain itu, penting juga untuk menghilangkan genangan air yang ada di sekitar lingkungan kita. (Advetorial)