Jakarta, NyaringIndonesia.com – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) secara serentak menarik dana dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini dinilai oleh sejumlah pakar ekonomi dapat mengancam stabilitas keuangan BSI, mengingat besarnya dana Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang tersimpan di bank tersebut.
Dana AUM tersebar luas terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, dengan beberapa PDM memiliki jumlah dana yang signifikan. Misalnya, PDM Sragen dan PDM Kabupaten Batang telah mengumumkan penarikan dana mereka dari BSI.
Salah satu badan usaha di bawah Muhammadiyah yang turut menarik dananya adalah Rumah Sakit Muhammadiyah Tuban. Rumah sakit ini menarik saldo sekitar Rp30 miliar dari BSI.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar ekonomi terkait dampaknya terhadap keuangan BSI. Dana besar yang ditarik dalam waktu singkat dapat mempengaruhi likuiditas dan stabilitas bank.
Para pengamat ekonomi menilai bahwa tindakan ini, jika terus berlanjut, dapat menimbulkan efek domino yang berbahaya bagi keuangan perusahaan.
“Penarikan dana secara masif dari bank, terutama yang melibatkan jumlah besar seperti ini, dapat menyebabkan ketidakstabilan dan berpotensi mengganggu operasional bank,” ujar seorang pakar ekonomi yang enggan disebut namanya.
Di sisi lain, langkah yang diambil oleh PDM dan badan usaha di bawah Muhammadiyah ini menjadi sinyal kuat bagi BSI untuk memperbaiki manajemen dan pelayanan mereka.
“BSI harus segera merespons kekhawatiran dari para nasabah besar mereka dan memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan,” tambah pakar tersebut.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari BSI mengenai langkah antisipatif yang akan diambil untuk mengatasi situasi ini.
Namun, kejadian ini menyoroti pentingnya kepercayaan nasabah dan stabilitas layanan dalam menjaga keuangan perusahaan.