JAKARTA, NyaringIndonesia.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai di Jakarta Utara pada Senin (13/1/2025). Sebanyak 21.223 peserta didik dari 64 sekolah akan menjadi penerima manfaat program ini, yang dikelola oleh tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Sebanyak 7 SPPG mulai melaksanakan program MBG pada 13 Januari 2025, melayani 64 sekolah dan 21.223 peserta didik,” ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko, Senin (13/1/2025).
Berikut rincian distribusi tugas SPPG.
SPPG Sagolicious Indonesia Prima, Kelapa Gading Melayani 8 sekolah dengan 3.081 siswa.
SPPG Koja Mendistribusikan MBG ke 4 sekolah untuk 2.991 siswa.
SPPG Koja/Yayasan Megaverse Infiniti Nusantara: Melayani 5 sekolah dengan 2.759 siswa.
SPPG Kemang, Jakarta Selatan Menjangkau 12 sekolah dengan 3.094 siswa.
SPPG Kota Jakarta Timur, CiracasMendistribusikan ke 13 sekolah dengan total 3.045 siswa.
SPPG Khusus Yayasan Peleton, Buaran Jakarta Timur Menyediakan MBG untuk 7 sekolah dengan 3.170 siswa.
SPPG Yayasan Mora Perkasa, Pulogadung Jakarta Timur Melayani 11 sekolah dengan total 3.083 siswa.
Sarjoko juga mengungkapkan bahwa sejak 6 Januari hingga 13 Januari 2025, total 11 SPPG telah beroperasi, menjangkau 105 sekolah dengan 33.277 peserta didik.
Peluncuran perdana MBG dihadiri oleh Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Keduanya dijadwalkan meninjau langsung pelaksanaan program tersebut di SLB B/C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, pada pukul 09.00 WIB.
Program MBG diharapkan dapat meningkatkan gizi dan kesehatan peserta didik, mendukung tumbuh kembang mereka, serta meningkatkan kualitas pendidikan di DKI Jakarta.
Komitmen Prabowo Hilangkan Kelaparan di Indonesia
Selain itu, Prabowo menyampaikan komitmennya menghilangkan kelaparan di Indonesia. Dia menyebut bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang mengalami kekurangan gizi.
“Yang keempat, kami ingin menghilangkan kelaparan bagi rakyat Indonesia karena rakyat Indonesia masih sebagian mengalami kurang gizi,” jelasnya.
Dia mengatakan pemerintahannya juga ingin membangun kemampuan di bidang pertahanan. Untuk itu, kata Prabowo, Indonesia membuka diri apabila Jepang ingin terlibat dalam pembangunan ekonomi kedepan.
“Kami membuka diri seandainya pihak Jepang ingin ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” tutur Prabowo.