BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Proyek galian kabel atau ducting Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Kota Bandung belum dilanjutkan setelah dihentikan sementara pada 15 Desember 2024. Penundaan ini semula direncanakan berakhir pada 3 Januari 2025, namun pengerjaan belum kembali berjalan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dari total 147 ruas jalan yang direncanakan, hingga saat ini baru selesai 38 ruas jalan dengan panjang sekitar 30 kilometer. Artinya, masih banyak ruas jalan yang menunggu penyelesaian.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Didi Ruswandi, menyebutkan bahwa proyek belum dilanjutkan karena pihaknya masih menunggu arahan dari wali kota definitif.
“Kalau dilanjutkan sekarang, khawatir ada kebijakan berbeda nanti. Jadi kami masih menunggu. Rencana awalnya tanggal 4 Januari 2025 proyek dilanjutkan, tapi saat ini masih belum,” ujar Didi, Selasa (14/1/2025).
Didi menambahkan, keberlanjutan proyek akan mengikuti arahan wali kota definitif, terutama dalam menentukan metode pengerjaan agar tidak menimbulkan dampak buruk seperti kemacetan yang menjadi keluhan masyarakat.
“Kami menunggu kebijakan wali kota definitif, terutama metode kerja yang lebih minim dampak. Itu pasti akan diputuskan segera,” kata Didi.
Proyek ducting yang dikerjakan oleh PT Bandung Infra Investama (BII) tersebut baru rampung sekitar 25 persen dari total jalan yang direncanakan. Masih banyak titik yang harus diselesaikan ke depannya.
Sementara itu, Direktur Utama PT BII, Asep Wawan Dharmawan, menyatakan bahwa proyek ini mencakup 147 ruas jalan dengan total nilai proyek sebesar Rp313 miliar dan target penyelesaian dalam waktu tiga tahun.
“Biaya per kilometer proyek ini sekitar Rp1,5 miliar,” ungkap Asep.
Ia juga mengakui adanya keluhan masyarakat, terutama terkait kemacetan dan keselamatan lalu lintas akibat pengerjaan proyek. PT BII berencana memperbaiki metode pengerjaan untuk meminimalkan dampak tersebut.
“Ke depan, kami akan memperbaiki metode pengerjaan dan mitigasi risiko, khususnya terkait lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan,” tutur Asep.
Proyek ini diharapkan segera mendapatkan kepastian agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat Kota Bandung lebih lama lagi.