Jakarta, NyaringIndonesia.com – Sebanyak 6.400 kilogram garam telah ditebar di langit Jakarta melalui teknologi modifikasi cuaca guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Langkah ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara selama enam hari terakhir.
Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Provinsi Jakarta, Marulitua Sijabat, mengungkapkan bahwa sepanjang operasi berlangsung, telah dilakukan delapan sortie penerbangan dengan total durasi 19 jam 31 menit untuk menyemai bahan semai di atmosfer.
“Selama enam hari operasi berlangsung, telah dilakukan delapan sortie penerbangan dengan total durasi penerbangan 19 jam 31 menit dan menyemai 6.400 kilogram bahan semai,” jelas Marulitua.
Marulitua menjelaskan bahwa modifikasi cuaca ini difokuskan pada wilayah barat hingga utara Jakarta. Penyemaian garam bertujuan untuk mengurangi risiko bencana akibat curah hujan ekstrem, yang berpotensi menyebabkan banjir besar di ibu kota.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya proaktif untuk mengurangi intensitas hujan dan mencegah potensi banjir besar,” katanya.
Menurutnya, modifikasi cuaca dilakukan berdasarkan prakiraan BMKG yang menunjukkan adanya potensi curah hujan tinggi di Jakarta. Dengan metode ini, hujan dapat dikendalikan agar tidak turun secara ekstrem di wilayah yang rentan terdampak.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG, Budi Harsoyo, menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca kali ini berhasil menekan intensitas curah hujan secara signifikan.
“Ada kecenderungan penurunan presipitasi curah hujan pada dua hari ke depan. Ini berbeda dengan pelaksanaan modifikasi sebelumnya yang mengalami peningkatan. Kali ini, berhasil kita tekan,” terang Budi.
Data akumulasi yang direkap menunjukkan bahwa curah hujan di Jakarta mengalami penurunan hingga 50-60 persen. BMKG juga memprediksi bahwa dalam dua hari ke depan, tren penurunan curah hujan masih akan berlanjut, memberikan harapan bagi Jakarta untuk terhindar dari ancaman banjir besar.
Dengan keberhasilan modifikasi cuaca ini, Jakarta kembali membuktikan efektivitas teknologi dalam menghadapi tantangan iklim ekstrem dan mitigasi bencana.
Langkah kolaboratif antara pemerintah, BMKG, dan TNI AU menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat dimanfaatkan untuk melindungi kota dari dampak cuaca ekstrem.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News