Jakarta, NyaringIndonesia.com – Pi Network sedang bersiap untuk peluncuran mainnet yang sangat dinanti, yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Maret mendatang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peluncuran ini akan memberi peluang kepada para pionir untuk memonetisasi token yang telah mereka kumpulkan, serta memungkinkan pengembang untuk memamerkan aplikasi mereka kepada audiens yang lebih luas.
Peluncuran mainnet ini akan berlangsung lebih dari tujuh tahun setelah Pi Network pertama kali diluncurkan, yang memungkinkan para pionir menambang token menggunakan smartphone mereka.
Namun, banyak detail mengenai peluncuran ini yang belum terungkap, termasuk tanggal pasti dan harga koin. Spekulasi menunjukkan bahwa harga Pi dapat mulai diperdagangkan pada angka $3,14 (Rp5.140.620).
Berikut adalah tiga alasan mengapa harga Pi Network bisa mengalami penurunan setelah peluncuran mainnet:
1. Penjualan Balas Dendam
Alasan utama yang dapat menyebabkan harga Pi anjlok setelah peluncuran mainnet adalah penjualan balas dendam. Fenomena ini terjadi ketika para pionir yang sudah lama menambang token memutuskan untuk menjual seluruh token yang telah mereka kumpulkan. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan penawaran yang dapat menurunkan harga.
2. Penurunan Harga Token Tap-to-Earn Setelah Airdrop
Token yang didapat melalui platform tap-to-earn seringkali mengalami penurunan harga setelah airdrop. Misalnya, token seperti Hamster Kombat (HMST) telah mengalami penurunan lebih dari 90% sejak mencapai puncak harga pada September tahun lalu. Token lain seperti DOGS dan Notcoin juga menunjukkan penurunan harga serupa.
Pi Network, sebagai platform tap-to-earn, memungkinkan pengguna mengumpulkan token hanya dengan mengetuk tombol di aplikasi. Meskipun Pi memiliki blockchain dan ekosistem sendiri, fenomena penurunan harga setelah airdrop masih mungkin terjadi. Berdasarkan laporan Crypto News, banyak pengguna yang menjual token mereka untuk dikonversi menjadi mata uang fiat, yang turut mempengaruhi harga token tersebut.
Selain itu, token airdrop lainnya seperti Berachain (BERA), Wormhole (WH), dan zkSync juga mengalami penurunan setelah peluncuran token mereka.
3. Faktor Musiman
Peluncuran mainnet Pi Network kemungkinan besar terjadi pada akhir kuartal ini. Secara historis, kuartal ketiga sering kali menjadi periode yang kurang menguntungkan bagi cryptocurrency, terutama karena bertepatan dengan musim panas. Data CoinGlass menunjukkan bahwa pengembalian Bitcoin rata-rata hanya 6% pada kuartal kedua.
Para pionir Pi Network telah menunggu lama untuk peluncuran mainnet dan kehilangan momentum lonjakan harga kripto pada 2021. Ditambah lagi, pengembang Pi Network sempat menunda tenggat waktu penting, seperti verifikasi KYC (Know Your Customer) yang seharusnya dilakukan pada 31 November tahun lalu, namun baru dijadwalkan ulang hingga 28 Februari 2025.
Karena itu, ada kemungkinan harga Pi akan tertekan jika faktor musiman berperan, terutama jika peluncuran mainnet terjadi di luar periode bull run cryptocurrency.
Peluncuran mainnet Pi Network adalah peristiwa besar yang sangat dinantikan oleh para pionir. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan harga Pi coin turun setelah peluncuran, seperti penjualan balas dendam, penurunan harga token tap-to-earn pasca-airdrop, dan faktor musiman.
Itu dia informasi terkini seputar berita crypto hari ini. Dapatkan berbagai informasi lengkap lainnya seputar akademi crypto dari level pemula hingga ahli hanya di Pintu Academy dan perkaya pengetahuanmu mengenai dunia crypto dan blockchain.