Dedi Mulyadi Hapus Wisuda TK & SD dan Studi Tour untuk Reformasi Pendidikan

Study Tour
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Cimahi, NyaringIndonesia.com — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, terus melakukan gebrakan dalam dunia pendidikan. Setelah melarang kegiatan study tour bagi siswa SMP dan SMA, kini ia berencana untuk menghapus acara wisuda bagi siswa TK dan SD.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Keputusan rencana penghapusan acara wisuda TK dan SD itu disampaikan Dedi Mulyadi saat menghadiri kegiatan retreat di Magelang. Dalam kesempatan tersebut, Dedi Mulyadi menantang Bupati Bandung, Dadang Supriatna, untuk berani menghapus kegiatan yang dinilai tidak memiliki relevansi dengan pendidikan. Dadang pun menyatakan kesiapannya untuk mendukung kebijakan tersebut.

Menurut Dedi, wisuda bagi siswa TK dan SD hanya membebani orang tua secara finansial tanpa memberikan manfaat yang berarti bagi pendidikan anak-anak. Ia juga menyoroti biaya study tour yang dinilai terlalu tinggi, terutama bagi keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

Sebelumnya, Dedi telah mengambil langkah tegas dengan mencopot Kepala SMAN 6 Depok yang tetap mengizinkan siswanya melakukan study tour ke Jawa Timur dan Bali. Keputusan ini diambil setelah adanya keluhan dari orang tua murid mengenai biaya perjalanan yang mencapai jutaan rupiah.

Dedi menekankan bahwa konsep study tour seharusnya bisa dilakukan di dalam kota tanpa membebani orang tua. Ia mencontohkan bahwa siswa bisa mempelajari berbagai hal di sekitar mereka, seperti pengelolaan sampah, tanpa harus bepergian jauh dan mengeluarkan biaya besar.

Ia juga memastikan bahwa kebijakan ini bukan sekadar larangan semata, tetapi bertujuan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih inklusif dan tidak memberatkan masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta bupati dan wali kota untuk turut serta menghapus kebijakan serupa di daerah mereka.

Selain itu, Dedi juga memerintahkan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya pungutan liar yang dilakukan oleh sekolah terkait study tour. Ia menegaskan bahwa segala bentuk biaya yang tidak wajar harus dihapus demi melindungi hak pendidikan siswa.

Kebijakan ini mendapat beragam respons dari masyarakat. Sebagian besar mendukung langkah Dedi karena menganggap biaya tambahan seperti wisuda dan study tour memang memberatkan. Namun, ada pula yang menilai bahwa kegiatan tersebut bisa memberikan pengalaman berharga bagi siswa.

Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Dedi Mulyadi tetap berkomitmen untuk melakukan reformasi pendidikan di Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa segala kebijakan yang diambilnya bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan merata bagi semua kalangan.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi juga mengumumkan bahwa pemerintah provinsi Jawa Barat akan segera meluncurkan program beasiswa pendidikan untuk siswa berprestasi di daerah-daerah terpencil. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak yang memiliki potensi akademik, namun terkendala oleh biaya pendidikan. Beasiswa tersebut akan mencakup biaya sekolah, buku, dan biaya tambahan lainnya.

Dedi berharap dengan program ini, kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan dapat berkurang. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya-upaya yang dapat memajukan dunia pendidikan di Jawa Barat.

Berita Utama