Penanganan dan Kondisi Terkini Longsor di Cimahi

Potensi Bencana
Kondisi longsor di Kp Cireundeu Cimahi Selatan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Beberapa titik di Kota Cimahi berpotensi mengalami bencana banjir dan longsor, di antaranya Cireundeu, Cibeber (RW 07), dan Cipageran (RW 07). Dari ketiga lokasi tersebut, Cireundeu mengalami dampak paling signifikan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Saat ini, material longsor di Cireundeu yang sempat menyumbat saluran air telah berhasil diangkat. Akibatnya, aliran air kembali normal, dan aktivitas masyarakat pun berangsur pulih.

Kepala Seksi Kedaruratan Bencana BPBD Kota Cimahi, Rohmat, menyampaikan bahwa proses penanganan longsor di Cireundeu telah mencapai 80% berkat penggunaan alat berat. Diharapkan, pengangkatan material longsor dapat segera dituntaskan.

IMG 20250311 WA0002

“Dalam situasi darurat bencana, yang paling utama adalah menghilangkan ancaman terlebih dahulu. Setelah kondisi dirasa aman, baru dilanjutkan dengan revitalisasi atau perbaikan dampak kerusakan.” ujar Rohmat saat dikonfirmasi lewat seluler. Senin (10/03/25).

Ia juga menekankan bahwa kendala teknis di lapangan merupakan hal yang wajar, namun dapat diatasi melalui sinergi lintas sektor. Dengan koordinasi yang baik, masing-masing pihak memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam menangani bencana.

“Selama ini komunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pengurus RT/RW dan elemen masyarakat, berjalan dengan baik. Konsep pentahelix selalu menjadi acuan utama dalam penanggulangan bencana,” tambahnya.

IMG 20250311 WA0003

Meski terkadang terjadi miss Komunikasi atau kesalahan dalam menerima informasi, BPBD berharap ke depan semua informasi terkait bencana dapat terpusat di BPBD agar lebih terkoordinasi dan akurat.

Sementara itu, rumah-rumah yang terdampak banjir bandang di Kampung Cireundeu masih layak huni. Warga hanya membutuhkan pembersihan dan perbaikan ringan, yang kemungkinan akan mendapat bantuan dari pihak terkait seperti DPKP.

“Saat ini, tidak ada warga yang mengungsi di kantor RW, karena kondisi sudah kembali normal dan mereka telah kembali ke rumah masing-masing.”ungkapnya.

Pembersihan material longsor dan banjir terus dilakukan dengan bantuan tim relawan yang konsisten mendukung masyarakat.

Tak hanya di Cireundeu,  di wilayah Kelurahan Cipageran, terutama di Tegal Kawung, terjadi kejadian serupa, Tembok Penahan Tanah (TPT) longsor dan menyumbat saluran air, menyebabkan luapan air yang berdampak pada beberapa rumah. Namun, tidak ditemukan rumah yang jebol atau korban dalam kejadian ini.

“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca saat ini dan terus memperbarui informasi melalui BMKG agar dapat mengantisipasi potensi bencana lebih dini.” pungkasnya. (Bzo)

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama