CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi bersama organisasi serikat pekerja, yakni SPSI, SPSI 92, KASBI, GOPSI, SPN, dan SPMI, bersinergi dalam menciptakan harmonisasi antara buruh dan pemerintah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebanyak 90 buruh turut serta dalam kegiatan yang diselenggarakan Disnaker Kota Cimahi dengan tema “Harmonisasi antara Pemerintah dan Buruh.” Acara ini bertujuan mempererat silaturahmi serta menjaga kekompakan antar pihak.
Kepala Disnaker Kota Cimahi, Asep Jayadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 29 hingga 30 April 2025, di Sari Ater, Lembang. Kegiatan ini juga merupakan bentuk rasa syukur menjelang peringatan Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei.
“Intinya, acara ini sebagai ungkapan rasa syukur karena kita masih diberi kesehatan, rezeki, dan pekerjaan,” ujar Asep Jayadi saat dihubungi lewat saluran telfon. Rabu (30/04/25).
Acara tersebut diisi dengan beragam kegiatan yang mempererat kebersamaan antar peserta. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, turut hadir dalam acara puncak dan memberikan arahan kepada peserta agar selalu menjalin koordinasi dengan pemerintah apabila ada hal-hal yang perlu disampaikan.
Lebih lanjut, Asep mengimbau para buruh di Kota Cimahi untuk terus menjaga kondusivitas wilayah agar masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman.
“Sampaikan aspirasi dengan baik dan bijak. Kami memahami perjuangan para buruh karena mereka adalah pejuang kesejahteraan,” tambahnya.
Menurut informasi dari perwakilan serikat buruh, sebanyak 35 bus akan diberangkatkan ke Jakarta untuk mengikuti perayaan Hari Buruh. Para peserta akan berkumpul di dua titik, yakni di kawasan Tol Baros dan Jalan Industri Leuwigajah, Cimahi Selatan.
Disnaker Cimahi akan memantau keberangkatan tersebut tanpa turut langsung ke lapangan, karena telah memberikan arahan kepada masing-masing ketua organisasi.
“Kami sudah mendelegasikan tanggung jawab kepada para ketua serikat. Namun, kami tetap melakukan monitoring,” jelas Asep.
Terkait tuntutan para buruh, secara lokal mereka berharap agar perekonomian tetap stabil. Namun, Ia mengakui tidak secara penuh mengikuti tuntutan nasional yang disuarakan buruh.
” Kami tetap berharap investor tetap berminat menjalankan usahanya di Kota Cimahi. Meskipun kondisi ekonomi global saat ini sedang tak stabil.” pungkasnya. (Bzo)