Disindir Gubernur Konten, Dedi Mulyadi: Anggaran Belanja Iklan Media Menurun Tapi Tetap Viral

Gubernur Kaltim
Gubernur Kaltim yang menyindir Dedi Mulyadi sebagai Gubernur konten

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Di tengah derasnya arus informasi digital, pernyataan Dedi Mulyadi tentang “Gubernur Konten” menarik perhatian.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Julukan ini merujuk pada Gubernur Jawa Barat yang berhasil memangkas anggaran iklan pemerintah dari Rp 50 miliar menjadi hanya Rp 3 miliar berkat kekuatan konten. Bukan karena keajaiban, melainkan karena strategi yang tepat.

Ia tak lagi bergantung pada baliho atau iklan televisi. Pesan-pesan pemerintah kini menyebar lewat video pendek, unggahan media sosial, dan narasi yang mengalir langsung ke gawai masyarakat.

Hasilnya? Tak hanya efisiensi anggaran, tetapi juga peningkatan kepercayaan publik dan keterlibatan yang nyata.

Gubernur ini bukan sekadar membuat konten, ia juga membangun komunikasi yang otentik. Bahasa yang digunakan bukan bahasa birokrasi, melainkan bahasa sehari-hari yang akrab di telinga rakyat.

Konten menjadi bukan pelengkap, tapi inti dari strategi komunikasi pemerintahan.

Dulu, panggung kekuasaan ada di ruang-ruang formal. Kini, panggung itu berpindah ke layar ponsel. Mereka yang mampu menguasai narasi, menguasai persepsi. Mereka yang konsisten hadir di ruang digital, tak hanya didengar mereka dipercaya.

Ini bukan sekadar kisah tentang seorang pemimpin yang pandai berkonten. Ini adalah contoh nyata transformasi pemerintahan bagaimana kepemimpinan bisa menjadi lebih transparan, humanis, dan efisien dengan memanfaatkan kekuatan media digital.

Di tangan yang bijak, konten bukan sekadar alat komunikasi. Ia adalah kekuatan. Dan jika diarahkan untuk kebaikan, ia mampu mengubah arah zaman.

Berita Utama