DLH kota Cimahi Angkut 200 Ritase Sampah Selama Clean Up Berlangsung

Pengolahan sampah
Ilustrasi sampah

CIMAHI, CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi 1telah mengangkut 200 ritase sampah selama pelaksanaan program clean up yang berlangsung dari 21 April hingga 1 Mei 2025.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, mengatakan bahwa sebagian sampah mulai diolah tsebelum dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti sejak 27 April lalu. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi volume sampahq yang dikirim ke TPA.

“Selama clean up, sudah ada masyarakat yang mulai memilah sampah. Ini sangat membantu,” ungkap Chanifah, Kamis (02/05/25).

Chanifah, mengungkapkan sekitar 80 persen warga menyambut baik program clean up yang gagas DLH Cimahi, bahkan sekitar 60 persen sudah mulai memahami pentingnya pengelolaan sampah.

“Kondisi ini, menunjukkan mulai ada perubahan perspektif masyarakat terhadap sampah,” ujarnya.

DLH sebelumnya menetapkan status darurat sampah selama sebulan akibat penumpukan di sejumlah titik. Setelah masa darurat berakhir, DLH langsung bergerak cepat dengan melaksanakan program clean up di berbagai Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan memperkuat edukasi soal pemilahan sampah kepada masyarakat.

Sejak Senin (28/04/25), DLH mulai kembali menerima kiriman sampah dari masyarakat, dengan syarat sampah sudah dipilah antara organik dan anorganik. Hal ini merupakan tindak lanjut dari sosialisasi intensif yang dilakukan kepada para petugas sampah pada 21–27 April.

“Petugas sudah dibekali penyuluhan terkait perbedaan sampah organik dan anorganik. Penarikannya juga dibedakan harinya agar tidak tercampur saat dikumpulkan di TPS,” jelas Chanifah.

Berdasarkan kondisi dilapangan,diemukan beberapa titik penumpukan sampah di jalan Gandawijaya. Oleh sebab itu sempat terjadi penghentian sementara pada Jumat karena dkhususkan untuk menarik sampah yang menumouk diarea tersebut. Penumpukan ini belum sempat ditangani selama proses clean up berlangsung.

Dilain sisi, upaya edukasi yang dilakukan di tiap kelurahan mulai menunjukkan hasil. Masyarakat dinilai mulai memahami pentingnya memilah sampah, meski pelaksanaannya belum sepenuhnya ideal.

“Masih ada sebagian sampah yang belum terpilah saat ditarik,” tambahnya. (Bzo)

 

 

Berita Utama