Inovasi dari Banjarnegara: Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Berkualitas

Mesin mengelolaan sampah plastik menggunakan teknologi pirolisis

Banjarnegara, NyaringIndonesia.com – Persoalan sampah plastik yang terus menumpuk kini mendapat solusi inovatif dari Banjarnegara. Sebuah terobosan teknologi lokal berhasil mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) berkualitas tinggi melalui metode pirolisis. Teknologi ini dikembangkan oleh tim gabungan dari Bank Sampah Banjarnegara, Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup BRIN, serta Baperlitbang Banjarnegara.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Teknologi pirolisis bukan hanya sekadar percobaan. Dengan menggunakan mesin FAST PIROLISIS GEN 5, tumpukan plastik yang sebelumnya menjadi ancaman lingkungan kini dapat diubah menjadi energi alternatif yang lebih bersih dan efisien. Teknologi ini mampu mengonversi berbagai jenis sampah plastik, termasuk HDPE, LDPE, PP, PS, hingga sterofoam, menjadi bahan bakar bernama Petasol.

Berangkat dari Krisis Sampah Nasional Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah plastik terbesar di dunia, dengan tingkat pengelolaan yang masih jauh dari ideal. Berdasarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, prinsip reduce, reuse, recycle (3R) menjadi dasar kebijakan, namun implementasinya masih banyak menghadapi kendala. Inovasi seperti teknologi pirolisis ini menjadi langkah konkret untuk mengatasi krisis tersebut.

Cara Kerja Mesin FAST PIROLISIS GEN 5 Mesin ini dilengkapi dengan reaktor destilasi, sistem pengering (dryer), serta alat pemroses lanjutan yang memastikan kualitas bahan bakar yang dihasilkan. Dengan kapasitas pengolahan bervariasi, mulai dari 70 hingga 280 kg per proses, mesin ini dapat mengonversi 50 kg sampah plastik menjadi sekitar 40 liter BBM berkualitas tinggi.

Hasilnya pun telah lolos uji kualitas dari BRIN dan Lemigas, memenuhi standar Euro 2 hingga Euro 4, standar tinggi untuk emisi kendaraan bermotor. Bahkan, teknologi ini telah didaftarkan hak patennya di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), termasuk untuk mesin pirolisis (P00202314623), katalis (P00202405655), dan produk bahan bakar Petasol (DID2024100294).

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Dari sisi ekonomi, teknologi ini sangat menguntungkan. Dengan biaya produksi sekitar Rp 222 ribu per proses dan nilai jual produk sebesar Rp 400 ribu, ada potensi laba bersih sekitar Rp 178 ribu dari setiap 50 kg sampah plastik. Pendekatan ini juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, dengan sistem distribusi keuntungan yang menguntungkan semua pihak. Pengelola bank sampah menerima Rp 2.900 per kg, sementara masyarakat yang menyetor sampah mendapatkan Rp 1.800 per kg, menciptakan nilai ekonomi sekitar Rp 4.700 per kilogram plastik yang diolah.

Teknologi ini juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Berdasarkan analisis emisi gas rumah kaca (GRK), proses pirolisis menghasilkan 0,3841 kg COâ‚‚e per kilogram plastik, jauh lebih rendah dibandingkan metode pembakaran terbuka yang mencapai 1,8022 kg COâ‚‚e. Dengan kata lain, teknologi ini mampu menurunkan emisi hingga 79 persen, menjadikannya solusi nyata untuk mengurangi jejak karbon.

Pengakuan dan Harapan ke Depan Inovasi ini telah mendapatkan pengakuan nasional, termasuk dari Pertamina Foundation dan Gubernur Jawa Tengah dalam ajang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) 2022. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa teknologi dari daerah juga bisa bersaing secara nasional dan berpotensi menjadi solusi untuk daerah lain di Indonesia yang menghadapi masalah serupa.

Kesimpulannya, teknologi pirolisis ini bukan hanya solusi untuk masalah sampah, tetapi juga model bisnis yang berkelanjutan. Dengan potensi ekonomi yang besar dan dampak lingkungan yang positif, inovasi ini layak dijadikan contoh dalam pengelolaan sampah plastik di seluruh Indonesia.

 

==============

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama