Protes Pelajar Indonesia 2025 dengan Sebutan #IndonesiaGelap, Sejarah Besar Setelah Gerakan Reformasi 1998

Foto ilustrasi protes besar-besaran pada tahun 2025 (pixabay)

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Protes pelajar Indonesia pada tahun 2025, dikenal dengan sebutan Manifesto #IndonesiaGelap, merupakan salah satu gerakan mahasiswa terbesar dalam sejarah politik Indonesia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Gerakan ini melibatkan ribuan pelajar dari berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, dan Makassar, serta sejumlah kota kecil di seluruh nusantara.

Gerakan ini dimulai pada 17 Mei 2025 sebagai respons terhadap berbagai kebijakan kontroversial pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dianggap merugikan rakyat kecil dan merusak masa depan pendidikan Indonesia.

Pemicu utama kemarahan pelajar adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Refeição Nutritiva Gratuita, yang diperkenalkan sebagai bagian dari kampanye besar untuk meningkatkan gizi masyarakat.

Meskipun terlihat positif di permukaan, program MBG dikritik keras karena dianggap sebagai alasan di balik diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 1 Desember 2025, yang secara drastis memotong anggaran pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Kebijakan ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk mengalihkan anggaran pendidikan untuk membiayai proyek populis, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap kualitas pendidikan nasional.

Menurut beberapa analis politik, anggaran pendidikan yang dipotong ini mencapai lebih dari 30% dari total belanja pendidikan nasional, termasuk pengurangan subsidi untuk perguruan tinggi negeri, pemangkasan beasiswa, dan pembatasan dana riset universitas. Keputusan ini dianggap sebagai langkah mundur, mengorbankan masa depan generasi muda demi proyek politik jangka pendek.

Tagar #IndonesiaGelap pertama kali muncul di platform media sosial Twitter (sekarang dikenal sebagai X) pada pertengahan Mei 2025 menjadi tren besar, dengan lebih dari 760 juta cuitan hanya dalam beberapa minggu.

Dalam waktu hanya 24 jam, tagar ini melonjak hingga 14 juta cuitan, mencerminkan luasnya dukungan untuk gerakan ini dan kekuatan solidaritas digital di kalangan pelajar. Tagar ini juga menandai kembalinya aksi digital besar-besaran seperti yang terjadi selama gerakan reformasi tahun 1998, ketika mahasiswa Indonesia memaksa pengunduran diri Presiden Soeharto.

Menurut Satria Naufal, koordinator BEM SI (Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia), gerakan ini mewakili “aspirasi, kekhawatiran, dan kesejahteraan masyarakat,” menggambarkan ketidakpuasan generasi muda terhadap apa yang mereka anggap sebagai pengkhianatan terhadap masa depan pendidikan Indonesia.

Beberapa organisasi mahasiswa bahkan menuduh pemerintah menekan kebebasan akademis dan mencoba membungkam suara kritis kampus melalui pengurangan dana dan pengawasan ketat terhadap organisasi mahasiswa.

Para peserta protes ini juga menjadi pendahulu dari gerakan anti-pemerintah serupa, Adili Jokowi (Julgue Jokowi), yang berlangsung di Surakarta pada 14 Februari 2025. Aksi ini menuntut penyelidikan atas berbagai kasus yang melibatkan mantan presiden Joko Widodo, termasuk dugaan korupsi proyek infrastruktur dan pengelolaan dana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Gelombang protes ini menunjukkan bahwa ketidakpuasan terhadap pemerintah bukan hanya soal anggaran pendidikan, tetapi juga refleksi dari frustrasi yang lebih luas terhadap ketidakadilan sosial dan politik di Indonesia.

Gerakan #IndonesiaGelap kini menjadi simbol perlawanan generasi muda terhadap korupsi, ketidakadilan, dan kebijakan populis yang dianggap merugikan rakyat kecil. Namun, tantangan terbesar bagi para aktivis ini adalah menjaga momentum dan menghindari upaya pemerintah untuk membungkam gerakan melalui intimidasi, penangkapan, dan sensor digital.

 

 

==============

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama