Cegah Stunting, Pemkot Cimahi Bina Caltin Sejak Dini

Pembinaan Caltin
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana bersama Kadis DP3AP2KB, Fitriani Manann saat pembinaan Caltin One Stop Service di Kecamatan Cimahi Tengah

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah saat ini dihadapakan pada tantanggan serius dalam menanggulangi stunting, yang menjadi salah satu isu kesehatan utama di Indonesia

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Penangannya stuntinng tak dapat dilakukan secra instan, namun membutuhkan langkah berkelanjuta. dan terpadu. Pencegahan stunting hatus dimulai sejak masa kehamilan guna memastikan timbuh kembang anak secara maksimal.

Menyikapi permasalahan tersebut, Pemkot Cimahi melakukan langkah strategis dengan memberikan pembinaan sejak dini pada pasangan calon pengantin.

Wal Kota Cimahi, Ngatiyana menyampaikan bahwa salah satu program Pemkot Cimahi saat ini adalah mengentaskan stunting. Ia menegaskan stunting harus ditangani secara menyeluruh, dimulai sejak masa kehamilan.

“Pengawasanya secara memyeluruh, pengawasan dimulai sejak kehamilan, jadi jangan sampai saat lahir, bayinya Kuramg sehat.” ujar Ngatiyana pada media, di aula kecamatan Cimahi Tengah. Sabtu (24/05/25).

Untuk itu, kata Ngatiyana, pembinaan dan penyuluhan pada calon pengantin dilakukan sejak dini, agar kelauarga mereka kelakk menjadii keluarga yang sehat, harmonis dan bahagia.

“Pembinaan ini, kita lakukan agar keluarga merreka menjadi keluarga yang harmonis, sehat dan bahagia.” katanya.

Pencegahann stunting ini, kata Ngatiyana , harus terus dilakukan agar target Indonesia h4emas di tahun 2045 dapat tercapai.

Dilain pihak, Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan menjelaskan pembinaan pada calon pengantin dilakukan secara One Stop Service, artinya pada saat datang maka pasangan tersebut diperiksa secara langsung melalui proses skrinning.

“Jadi mereka diperiksa kesehatanya, pembinaan spiritual secara agama, serta pembinaan tentang fungsi keluarga.” jelas Fitri.

Ia menuturkan pembinaan pada calon pengantin bertujuan agar mereka memiliki pengetahuan dalam membina keluarga sehat dan sejahtera.

“Hal iini dilakukan agar mereka memiliki pengetahuan tentang membina rumah tangga, dimulai dari pasca nikah, masa kehamilan, hingga melahirkan, agar memilikit bayi yang sehat.” tutur Fitri.

Selain pembinaan pada Caltin juga dilakukan penyuluhan KB pada pria, yakni vasektomi. Vasektomi dilakukan pada keluarga yang telah memiliki banyak anak, maupun pada keluarga yang telah berusia lanjut.

“Vasektomi ini dilakukan pada keluarga yang telah memiliki banyak anak, atau faktor usia.” dia menambahkan.

Terkait kegagalan vasektomi, ia mengungkapkan,, pernah terjadi, namun itu hanya satu dari sekian ribu orang yang di vasektomi.

“Pernah ada, namun itu tak bissa dikatakan gagal, hanya satu dari sekian ribuan, tugas kitakan hanya berusaha namun bila Alloh berkat lain, bagaimana lagi.” paungkasnya.

Ia berharap, melaui gpembinaan dan penyuluhan yang dilakukan dapat melahirkan kelarga yang sehat sehingga terhindar dari stunting.

“Harapan kami tentunya massyarakat Kota Cimahi terbebas dari stuntiing.” pungkasnvya. (Bzo)

 

==============
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama