CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kelurahan Leuwigajah, yang memiliki luas wilayah hanya sekitar 3,93 km² dengan jumlah penduduk mencapai 48.300 jiwa, kini menjadi salah satu kawasan terpadat di Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Meski demikian, wilayah ini menyimpan potensi besar dalam sektor pariwisata, baik dari sisi budaya, alam, maupun sejarah.
Salah satu destinasi unggulan di Leuwigajah adalah Kampung Adat Cireundeu. Kampung ini dikenal akan kearifan lokal serta keunikan lingkungannya yang terbagi menjadi tiga zona penting, yakni Leuweung Larangan (hutan larangan), Leuweung Tutupan, dan Leuweung Baladahan.
Ketiga zona ini menjadi bagian dari sistem pelestarian alam yang dijaga ketat oleh masyarakat adat setempat.
Lurah Leuwigajah, Mohamad Thothoh Gozali, menjelaskan bahwa kondisi udara di kawasan ini masih terasa segar berkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Pohon-pohon di Kampung Cireundeu tetap lestari karena masyarakat tidak diperkenankan menebang pohon, terutama yang berada di kawasan Leuweung Larangan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar wisata budaya, Leuwigajah juga memiliki potensi wisata sejarah yang tak kalah menarik, yaitu Pemakaman Belanda Erfel.
Meskipun secara administratif berada di wilayah Kelurahan Leuwigajah, otoritas pemakaman ini berada di bawah pengelolaan pemerintah Belanda.
“Berdasarkan catatan, lebih dari 5.000 makam tertata rapi dan bersih, dikelola oleh pegawai yang digaji oleh yayasan asal Belanda dengan standar gaji pemerintah negara Belanda.” ungakapnya.
Karena otoritas dan sejarahnya yang istimewa, segala hal yang terjadi di Pemakaman Erfel bisa menjadi sorotan, tak hanya di tingkat nasional namun juga internasional.
” Nah, keberadaan dua destinasi unik ini, Leuwigajah tak hanya dikenal sebagai kawasan padat penduduk, namun juga sebagai kelurahan dengan kekayaan budaya dan sejarah yang layak dikembangkan sebagai tujuan wisata .” pungkasnya. (Bzo)