PBB Serukan Penyelidikan Internasional atas Serangan Israel di Gaza

Kondisi Gaza Palestina (Omar Al-Qattaa/ AFP via Getty foto

Gaza, NyaringIndonesia.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menyerukan dilakukannya penyelidikan independen dan transparan atas serangan udara Israel yang menghantam lokasi distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, yang menyebabkan puluhan warga sipil tewas, termasuk perempuan dan anak-anak.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya jumlah korban sipil dalam konflik tersebut. Ia menekankan bahwa serangan terhadap warga sipil dan fasilitas kemanusiaan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional.

“Setiap insiden semacam ini harus diselidiki secara menyeluruh dan pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban,” tegas Guterres dalam pernyataannya, Senin (2/6).

Serangan tersebut terjadi di tengah antrean panjang warga Gaza yang menunggu distribusi bantuan pangan di wilayah Rafah dan Khan Younis. Lokasi itu telah ditandai sebagai zona aman oleh sejumlah organisasi kemanusiaan internasional.

Namun, ledakan besar tiba-tiba terjadi dan menewaskan puluhan orang serta melukai banyak lainnya. Cuplikan video dari lokasi menunjukkan kekacauan serta warga yang panik berlarian menyelamatkan diri.

Militer Israel mengklaim bahwa serangan itu ditujukan kepada militan Hamas yang diduga bersembunyi di area tersebut. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen dan memicu kecaman luas dari berbagai organisasi HAM internasional, seperti Human Rights Watch dan Amnesty International.

Sejak eskalasi konflik dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 54.000 warga Palestina dilaporkan tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Serangan terbaru ini menambah daftar panjang tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Jalur Gaza.

Selain mendesak penyelidikan, PBB juga meminta komunitas internasional untuk memberi tekanan diplomatik pada Israel agar menghentikan serangan terhadap warga sipil dan memberikan akses penuh terhadap bantuan kemanusiaan.

Kritik juga diarahkan pada sistem distribusi bantuan yang dikendalikan oleh militer Israel dan didukung oleh Amerika Serikat, yang dinilai tidak efektif dan berisiko tinggi bagi keselamatan warga.

Dengan situasi yang kian memburuk, Dewan Keamanan PBB diharapkan segera menggelar pertemuan darurat guna membahas langkah konkret untuk mengatasi krisis dan memastikan akuntabilitas atas pelanggaran yang terjadi.

 

======================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama