Bandung, NyaringIndonesia.com – Tim Paskibra SMP Negeri 1 Cimahi, yang dikenal dengan sebutan “Resident”, menunjukkan performa terbaiknya dalam ajang Lomba Ketangkasan Baris-Berbaris (LKBB) yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Siliwangi Bandung, Sabtu (31/05/25).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebanyak 16 anggota tim tampil dengan semangat tinggi, menampilkan kekompakan dan disiplin yang merupakan hasil dari latihan intensif selama berminggu-minggu. Penampilan mereka menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan kebersamaan selalu membuahkan hasil.
Di balik semangat dan ketangguhan tim Resident, ada sosok inspiratif yang menjadi motor penggerak. Ibu Patimah Rizki Supardi, M.Pd., guru Bahasa Indonesia sekaligus pembina Paskibra SMPN 1 Cimahi, telah mendedikasikan diri sejak tahun 2019. Lahir di Bandung pada 1 Desember 1994, beliau merupakan lulusan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Paskibra bukan sekadar baris-berbaris. Ini tentang melatih ketekunan, kekompakan, dan semangat juang. Saya ingin siswa belajar menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Selama lebih dari lima tahun, Ibu Patimah tak hanya mengajar di dalam kelas, tetapi juga aktif membentuk karakter siswa melalui ekstrakurikuler Paskibra. Di bawah bimbingannya, tim Resident berkembang menjadi wadah pembentukan mental, disiplin, dan jiwa kepemimpinan para siswa.
Prestasi Paskibra SMPN 1 Cimahi juga tak lepas dari peran Muhamad Zeri Saputra, S.Tr.Kom., yang akrab disapa Kang Zeri. Lahir di Bandung pada 9 Februari 2000, Kang Zeri mulai bergabung sebagai pelatih sejak awal tahun 2025. Meski berlatar belakang akademik di bidang Sistem Informasi, semangatnya dalam membina generasi muda membawa ia terjun ke dunia Paskibra.
“Lebih dari sekadar baris-berbaris, Paskibra adalah tentang melatih tanggung jawab, rasa hormat, dan kebanggaan terhadap diri dan tim. Saya hanya ingin menjadi bagian kecil dari perjalanan besar mereka,” tutur Kang Zeri.
Di bawah asuhannya, tim Resident menunjukkan kemajuan signifikan, baik dari segi kedisiplinan, kekompakan formasi, maupun mental bertanding. Kolaborasinya dengan pembina dan alumni Paskibra membawa warna baru dalam pembinaan yang lebih dekat dengan karakter generasi saat ini.
Kesuksesan tim Resident juga tidak terlepas dari dukungan orang tua siswa. Peran mereka, baik dalam bentuk doa, motivasi, maupun dukungan logistik, menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan tim.
Pihak sekolah menyampaikan apresiasi atas perjuangan para siswa, pembina, pelatih, serta seluruh pihak yang terlibat. Tim Resident berhasil meraih Piala Madya 3 dalam kompetisi tersebut.
“Walaupun belum menjadi juara umum, kami tetap bangga. Tim sudah memberikan yang terbaik, dan proses panjang yang mereka jalani adalah pencapaian luar biasa,” ujar perwakilan sekolah.
Keikutsertaan dalam ajang ini bukan sekadar kompetisi, melainkan bagian dari perjalanan membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan siap menjadi pemimpin masa depan. (Bzo)