Puasa Sunnah dan Amalan Penuh Berkah Jelang Idul Adha 1446 H

Ilustrasi ibadah haji

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Jelang Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat 6 Juni 2025, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, salah satunya dengan menjalankan puasa sunnah di awal bulan Dzulhijjah. Momen ini menjadi peluang emas untuk meraih pahala besar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Selain melaksanakan ibadah kurban, puasa sunnah di hari-hari awal Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dicintai Allah SWT.

Bahkan, dalam beberapa hadis disebutkan bahwa puasa ini bisa menjadi pelindung dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa berpuasa satu hari karena Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR Muslim & Bukhari).

Puasa sunnah menjelang Idul Adha bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan ladang pahala yang sangat besar bagi mereka yang mengamalkannya dengan ikhlas.

Terutama bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, amalan berikut bisa menjadi kesempatan untuk ikut merasakan semangat spiritual Dzulhijjah.

Tiga Puasa Sunnah Utama Menjelang Idul Adha

  1. Puasa Awal Dzulhijjah (1–7 Dzulhijjah)
    Dimulai sejak 28 Mei hingga 3 Juni 2025, puasa di tujuh hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan. Dalam riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada amal yang lebih dicintai Allah selain amal yang dilakukan pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah.” (HR Bukhari).
  2. Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah – 4 Juni 2025)
    Tanggal 8 Dzulhijjah dikenal sebagai Hari Tarwiyah. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa berpuasa di hari ini bernilai seperti puasa selama setahun penuh. Meskipun keabsahan hadisnya masih diperdebatkan, banyak ulama menganjurkan pelaksanaan puasa Tarwiyah karena keutamaannya.
  3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah – 5 Juni 2025)
    Puasa yang paling utama dalam rangkaian Dzulhijjah adalah Puasa Arafah. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim). Bagi umat Islam yang tidak menunaikan haji, puasa ini merupakan bentuk solidaritas spiritual dengan jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah.

Perbanyak Amalan di Hari-Hari Mulia

Selain berpuasa, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah lainnya seperti berdzikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah, memperbanyak doa, dan istighfar, terutama pada Hari Arafah yang dikenal sebagai waktu mustajab untuk berdoa.

Jangan lewatkan kesempatan istimewa di awal Dzulhijjah ini. Jadikan setiap hari sebagai momentum meningkatkan iman dan takwa, serta menyiapkan diri menyambut Idul Adha dengan hati yang bersih dan penuh syukur.

 

 

======================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama