Plat Injak Jembatan Amblas, Pemkot Cimahi Tutup Akses Sementara

Jembatan jalan Hardjakusuma
Kondisi jembatan Jalan Demang Hardjakusuma Kota Cimahi

CIMAHI, NyaringIndonesia.com –  Plat injak jembatan di Jalan Demang Harjakusuma amblas akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kota Cimahi. Insiden tersebut memaksa sejumlah kendaraan untuk memutar arah karena jalan ditutup sementara.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Selain faktor cuaca, kerusakan ini juga disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi optimal. Akibatnya, lapisan bawah jalan tergerus air dan menyebabkan plat injak amblas.

Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, meninjau langsung lokasi kejadian. Ia menyatakan bahwa penutupan jalan dilakukan untuk melakukan asesmen secara menyeluruh terhadap kondisi jembatan.

“Jika hasil asesmen menyatakan bahwa struktur jembatan masih aman, maka kita akan lakukan penambalan pada bagian plat injak yang amblas,” jelas Adhitia saat berada di lokasi. Rabu (25/06/25).

Namun, jika dari hasil asesmen ditemukan masalah pada struktur utama jembatan, maka perbaikan komprehensif akan segera dilakukan.

Dalam kesempatan tersebut, Adhitia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kota Cimahi atas terganggunya aktivitas akibat penutupan jalan.

“Kami mohon maaf kepada masyarakat Cimahi karena aktivitasnya terganggu. Penutupan jalan ini bersifat sementara, demi perbaikan dan keselamatan bersama,” ujarnya.

Adhitia menegaskan bahwa pemerintah kota menargetkan penyelesaian secepat mungkin, sembari berharap hasil asesmen menunjukkan bahwa jembatan masih layak digunakan, meskipun usianya telah mencapai lebih dari 20 tahun.

“Insiden ini sangat tidak terduga, mengingat jembatan ini termasuk salah satu bangunan ikonik di Kota Cimahi,” katanya.

Untuk sementara, arus lalu lintas dialihkan, namun diberikan pengecualian bagi pegawai Pemkot Cimahi yang dapat masuk melalui pertigaan Jati.

“Memang akan berdampak pada kemacetan, tapi mau bagaimana lagi, ini semua demi kebaikan bersama,” imbuhnya.

Ia juga menekankan bahwa proses asesmen harus dilakukan secara teliti dan tidak asal-asalan, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Asesmen harus dilakukan dengan cermat. Jangan sampai perbaikan ini justru menyisakan masalah baru di masa mendatang,” pungkasnya. (Bzo)

 

Berita Utama