CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kepala Bidang Perdagangan, Disdagkoperin Kota Cimahi, Indra Bagjana, mengungkapkan adanya perbedaan waktu operasional antara pasar tradisional dan pasar modern.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurutnya, pasar tradisional cenderung buka lebih pagi lantaran harus menyesuaikan dengan kebiasaan para pembelinya.
“Pasar tradisional harus beroperasi lebih pagi, karena memang pembelinya terbiasa datang sejak pagi hari. Itu berbeda dengan pasar modern, yang umumnya baru memulai aktivitas transaksi pada siang hari,” ungkap Indra saat dikonfirmasi lewat seluler, Kamis (03/06/25).
Di pasar modern, lanjutnya, pembeli bisa datang kapan saja tanpa terikat waktu tertentu. Hal ini menjadikan sistem operasional pasar modern lebih fleksibel dibanding pasar tradisional.
Meski begitu, Indra menanggapi santai anggapan sebagian masyarakat bahwa pasar tradisional mulai sepi pengunjung akibat pergeseran tren belanja, khususnya di kalangan usia 20 hingga 30 tahun yang kini lebih memilih berbelanja secara daring (online).
“Kalau menurut saya, pasar tradisional tetap punya pelanggan tersendiri. Ada sensasi yang tidak bisa digantikan. Orang kadang lebih suka belanja langsung, melihat dan memilih sendiri barang yang dibutuhkan,” ujarnya.
Indra juga menyebutkan bahwa meskipun ada pergeseran pola konsumsi, hal itu tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap aktivitas di pasar tradisional. Menurutnya, daya tarik pasar tradisional masih cukup kuat.
“Pasar modern memang lebih terorganisir dalam hal harga. Tapi di pasar tradisional, ada interaksi sosial, ada tawar-menawar. Itu jadi nilai tersendiri,” tambahnya.
Ia juga menyoroti perbedaan sistem harga di kedua jenis pasar tersebut. Di pasar modern, penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) lebih konsisten dan transparan.
“Contohnya, HET beras premium itu Rp14.900 per kilogram atau Rp74.500 untuk kemasan 5 kilogram. Harga itu umumnya dipatuhi di pasar modern,” jelasnya.
Sementara di pasar tradisional, lanjut Indra, penerapan harga seperti itu tidak selalu jelas karena sering kali barang tidak dilengkapi dengan label harga.
Terkait isu penurunan omzet pedagang pasar tradisional, Indra menilai bahwa penyebabnya bukan semata karena persaingan dengan pasar modern.
“Pasar itu sejatinya tempat bertemunya penjual dan pembeli. Tapi sekarang memang sudah ada modifikasi. Persaingan itu wajar, tapi pasar tradisional tetap punya peran penting dalam ekosistem perdagangan,” tandasnya. (Bzo)