Kolaborasi Penthaheliks Cimahi Selatan, Tolak Premanisme dan Geng Motor

Kolaborasi
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Kapolres Cimahi, AKBP Niko N Adi Putra, bersama Camat Cimahi Selatan beserta jajaran lurah Cimahi Selatan saat perayaan HUT Kota Cimahi tingkat kecamatan di Techno Park

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sebagai kota kecil dengan luas wilayah terbatas dan hanya terdiri dari tiga kecamatan, Kota Cimahi justru menjadi simbol kuat kolaborasi lintas generasi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Semangat kebersamaan antara generasi tua dan muda kini menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Cimahi yang maju, agamis, nyaman, teladan, aman, dan produktif.

Dengan karakter masyarakat yang kreatif, heterogen, dan lokasi geografis yang strategis, Cimahi berhasil membangun ekosistem industri kreatif digital yang tumbuh pesat.

Hal ini mencerminkan kedewasaan masyarakat dalam memahami pentingnya pembangunan yang berorientasi pada warga atau citizen centric.

“Selama 24 tahun perjalanan Kota Cimahi, kita melihat transformasi luar biasa dalam pola pikir masyarakat. Mereka kini menyadari bahwa pembangunan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan tanggung jawab bersama. Masyarakat bukan hanya objek, tapi juga subjek utama dalam pembangunan,” ujar Wali Kota Cimahi, Ngatiyana dalam sambutannya saat peryaaan milanglala Kota Cimahi ke 24, tingkat kecamatan, di Techno Park. Sabtu (05/07/25).

Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi antarpemangku kepentingan dalam bingkai kolaborasi pentaheliks yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media.

“Kolaborasi ini harus terus dijaga, terutama di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan yang merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbesar di kota ini.”tambah Ngatiyana.

Sebagai bagian dari komitmen menjaga kondusivitas wilayah, Pemerintah Kota Cimahi bersama unsur masyarakat dan stakeholder lainnya melaksanakan penandatanganan pernyataan sikap menolak aksi premanisme dan geng motor, khususnya di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan.

Gerakan ini bertujuan menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat, mencegah terjadinya tindakan kriminalitas, membangun kesadaran kolektif tentang bahaya geng motor dan premanisme, mendorong partisipasi aktif seluruh pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

“Penolakan terhadap premanisme dan geng motor harus dilakukan secara masif, terkoordinasi, dan melibatkan semua unsur masyarakat. Hanya dengan sinergi seperti inilah kita dapat menciptakan lingkungan sosial yang terbebas dari ancaman dan mendukung pertumbuhan masyarakat yang produktif,” tegas Ngatiyana.

Melalui semangat kolaborasi lintas generasi, Cimahi terus bergerak menuju masa depan yang lebih baik, menjadi kota yang aman, nyaman, dan menjadi teladan bagi daerah lainnya.

 

 

Berita Utama