Muskot KNPI Cimahi, Mufakat Jadi Pilihan Bijak

Korp Alumni KNPI Kota Cimahi
Korp Alumni KNPI Kota Cimahi saat berikan dukungan Muskot pada para kandidat Muskot di Inaka Caffe

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sejumlah ketua dan mantan pengurus yang kini terhimpun dalam Korp Alumni KNPI Kota Cimahi mengapresiasi para kandidat yang telah sepakat mendukung salah satu calon secara mufakat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Langkah tersebut dinilai sebagai bentuk kemajuan dalam kedewasaan berpikir para pemuda. Mereka menilai, jika biasanya forum musyawarah sering berakhir dengan perselisihan, kali ini justru menunjukkan perubahan ke arah yang lebih positif.

Para alumni juga menekankan pentingnya peran KNPI sebagai jembatan komunikasi antara pemuda dengan berbagai pihak, terutama pemerintah, dalam mengonsolidasikan potensi kepemudaan di Kota Cimahi.

” Fungsi KNPI bertujuan untuk mendorong pemuda Cimahi agar berperan aktif dalam pembangunan di daerahnya. Dalam dinamika Musda atau Muskot, kami sebagai senior mengingatkan agar proses ini tetap menjaga nilai-nilai organisasi dan martabat kepemudaan,” ujar salah satu perwakilan alumni pada media di Inaka Caffe. Jum’at (01/08/25).

Ketua Korp Alumni KNPI Kota Cimahi, Muhya Hadian, mengaku kagum atas sikap para kandidat yang lebih mengedepankan semangat kebersamaan demi menjaga kondusivitas di kalangan pemuda.

“Saya rasa ini merupakan hasil pembinaan dari Ketua KNPI yang saat ini menjabat. Terima kasih, dan semoga ini menjadi pelajaran berharga untuk masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, mantan aktivis KNPI, Maktal Hoedaya, mengingatkan bahwa hasil musyawarah yang tidak dikelola dengan baik seringkali meninggalkan luka dan perpecahan yang berkepanjangan.

“Dengan adanya mufakat, kita dapat menghindari perpecahan di antara para calon dan pendukungnya. Namun tentu harus ada kesepakatan menyeluruh untuk menciptakan kebersamaan yang hakiki,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga semangat kolektif demi kemajuan organisasi, tanpa terjebak pada kepentingan pribadi.

“Dalam sistem demokrasi kita, voting sering dianggap sebagai satu-satunya cara pengambilan keputusan. Padahal, voting seharusnya menjadi pilihan terakhir jika mufakat tidak tercapai,” tambahnya.

Maktal menilai, langkah para kandidat kali ini menunjukkan perbedaan signifikan dari generasi sebelumnya. Mereka dinilai lebih dewasa dan positif dalam menyelesaikan perbedaan.

“Oleh karena itu, kami berharap pemerintah, khususnya Pemkot Cimahi, bisa menghargai langkah para pemuda dalam bermusyawarah. Berikan mereka ruang untuk berkembang dan terus berkontribusi bagi kota ini,” pungkasnya. (Bzo)

 

Berita Utama