Pembangunan Bunderan Dekati Sempurna, Pemkot Cimahi Lakukan Monitoring Ketat

Pembangunan
Wakil Wali Kota Cimahi. Adhitia Yudhistira saat monitoring progres pembangunan bunderan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Progres pembangunan bunderan di Jalan Raden Demang Hardjakusuma diperkirakan telah mencapai sekitar 60 persen. Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terus mempercepat pengerjaan proyek tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, melakukan monitoring sekaligus evaluasi langsung di lokasi pada Senin (04/08/25).

“Monitoring dan evaluasi terhadap pengerjaan bunderan ini merupakan bentuk perhatian Pemkot Cimahi untuk menyelesaikan persoalan kemacetan,” ujar Adhitia saat meninjau lokasi pembangunan.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah pekerjaan utama, seperti pengerasan jalan, telah diselesaikan. Saat ini, proyek memasuki tahap penyempurnaan. Sebagai bagian dari evaluasi, pihaknya melakukan uji coba lalu lintas (traffic test) untuk menilai apakah perlu dilakukan rekayasa lalu lintas ke depannya.

“Traffic test ini dilakukan untuk menguji apakah perlu ada penyesuaian lalu lintas ke depan,” jelasnya.

Selama proses pemadatan berlangsung, bunderan akan dibuka sementara sebagai bagian dari evaluasi. Setelah progres mencapai 100 persen, proyek akan masuk ke tahap penyempurnaan akhir.

“Untuk ornamen dan penyempurnaan lainnya akan terus dikerjakan. Nantinya, landmark dan relief sejarah perjalanan Kota Cimahi serta fasilitas publik akan ditempatkan di tengah bunderan,” tambahnya.

Selain itu, monumen berupa senjata artileri juga akan diletakkan di bagian tengah bunderan sebagai simbol bahwa Cimahi merupakan kota bersejarah militer.

“Untuk ornamen dan monumen insya Allah akan rampung pada tahun 2026. Namun secara fungsi, bunderan ini ditargetkan selesai dan bisa digunakan pada Oktober 2025,” ucap Adhitia.

Soft launching dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober 2025. Sementara peresmian secara permanen direncanakan tahun depan setelah seluruh elemen penyempurnaan selesai.

Terkait anggaran, Adhitia menyebutkan bahwa pengerjaan ornamen dan penyempurnaan belum dianggarkan dalam APBD 2025, sehingga besar kemungkinan akan menjadi prioritas pada tahun 2026.

“Anggaran untuk penyempurnaan termasuk ornamen, monumen meriam, dan taman-taman publik diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Adhitia menyoroti bahwa persoalan utama di Kota Cimahi sejak dulu adalah kemacetan dan jalan sempit, terutama di tikungan-tikungan yang memiliki radius kecil.

“Untuk mengatasi penyempitan radius tikungan, kita rencanakan pelebaran jalan, misalnya di kawasan Cipageran menuju Puri Cipageran,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa intervensi radius tikungan penting sebagai salah satu solusi jangka menengah untuk mengurai kemacetan. Mengingat kapasitas jalan sempit, sementara volume kendaraan terus meningkat.

“Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita ke depan. Dibutuhkan terobosan dalam transportasi publik, lantaran Cimahi merupakan kota perlintasan di kawasan aglomerasi. Banyak warga dari luar kota melintasi Cimahi dalam perjalanan ke pusat kota,” tutupnya. (Bzo)

 

Berita Utama