CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sejumlah pengajar jenjang SMP hingga SMA mengikuti lokakarya Aksara Sunda yang dilaksanakan di Aula gedung B, Pemerintah Kota Cimahi. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pendidik mengenai kebudyaan lokal.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Selain Aksara Sunda, dalam lokakarya juga dibahas tentang literasi, bahasa serta manuskrip. Yang nantinya bakal diberi ruang khusus sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Cimahi dalam upaya pelestarian kebudyaan lokal.
Kabidi Kebudayaan, Disbudparpora Kota Cimahi, Ares Rudhiansyah menyebutkan bahwa pentingnya pelestarian kebudayaan loka, terutama Aksara Sunda semakin teras di era digitalisasi.
” Lokakarya ini menjadi wadah adaptasi Ajsara Sunda dalam platform dan aplikasi digital. Supaya tetap relevan tak lekang oleh waktu, serta lebih mudah digunakan dalam berbagai kegiatan, termasuk pembelajaran di sekolah.” sebut Ares pada media. selasa (12/08/25).
Ares mengungkapkan, kehadiran para pendidik dalam lokakaryavini diharapkan dapat menularkan wawasan yang diberikan narasumber, sehingga generasi muda tak kehilangan jejak kebudayaan loka,, khususnya Akasara Sunda.
” Keberadaan Aksara Sunda di era modern ini, seharusnya tak hanya dikenalkan saat kegiatan saja, namun digunakan dalam aktivitas sehari – hari. Dengann begitu genwrasi muda semakin terbiasa menggunakan Aksara Sunda,.” ungkapnya.
Dikatakan Ares, dalam beberapa bulan kedepan, Disbudparpora Kota Cimahi bakal menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD). Dalam agenda tersebut, Aksara Sunda, literasi, bahasa, serta manuskrip bakal mendapatkan ruamg khusus sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya.
” Kami berharap, kegiatan seperti lokakarya, dan lainnya, terus dilaksanakan agar budaya kita tetap lestari meski jaman terus berubah.” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua DKKC Kota Cimahi, Yanti berharap Aksara Sunda tetap lestari dan semakin berkembang, meski tantangan yang dihadapi sangat besar. Terutama dalam menghadapi situasi dan kondisi saat ini.
<” Sejalan dengan apa yang disampaikan pa Ares, bahwa Aksara Sunda mesti disesuaikan dengan berngai platform digital. Agar Aksara Sunda dapat beradaptasi dengan jaman, jadi tak hilang, ditelan jaman.” harapnya.
Ia juga berharap, dimasa depan lahir generasi yang baru sebagai penerus generasi terdahulu, seperti maestro Aksara Sunda Bah Ujang , dimanan dengan usianya saat ini tetap aktif dalam upaya pelestarian Aksara Sunda.
” Beliau tetap aktif, tetap exis dengan ilmu yang dimilikinya. Kami sangat berharap muncul genersi – generasi penerus mang Ujang ini.” imbuhnya.
Karenanya, dengan kehadiran MGMP dalam lokakarya Aksara Sunda kali ini, diharapkan dapat mencetak generasi baru yang tak pernah melupakan kebudayaan lokal pada jamanya dimasa datang.
” Mungkin para penggiat budaya ini sudah tak ada dimasa mendatang, namun budaya ini harus tetap lestrai.” ujarnya.
Sementara itu, DKKC Kota Cimahi dalam satu bulan ke depan, bekal mengadakan lomba puisi Aksara Sunda. Dimana komitenya merupakan komite literasi bahasa dan sastra.
” Namun dalam lokakarya ini, komitenya dari komite manuskrip, ritus dan adat istiadat, mereka memberikan materi tentang Aksara Sunda, didampingi sang maestro mang ujang.” pungkasnya. (Bzo)
