CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Diangkat dari buku karya Mayor CHB (SMA) Arif yang berjudul Empat Hari Empat Malam di Kota Cimahi, film Kompi Daeng resmi diluncurkan. Film ini mengangkat kisah perjuangan rakyat Cimahi dalam mempertahankan kemerdekaan, yang dikemas dengan pendekatan sinematik penuh makna.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Tak hanya sekadar hiburan, peluncuran film Kompi Daeng diharapkan menjadi sumber inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat, khususnya warga Cimahi.
Selain memperkuat identitas Cimahi sebagai kota militer, film ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan industri perfilman lokal.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adithia Yudhistira, menyambut baik peluncuran film ini. Ia menilai Kompi Daeng merupakan karya penting yang tidak hanya menggambarkan perjuangan heroik, tetapi juga relevan untuk membangkitkan semangat nasionalisme generasi muda.
“Film ini diluncurkan bertepatan dengan momen peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Kami berharap seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, dapat mengambil hikmah dari kisah yang ditampilkan. Semangat perjuangan harus terus hidup dalam cara-cara positif untuk mengisi kemerdekaan,” ungkap Adithia saat ditemui di Techno Park, Selasa (19/08/25).
Lebih lanjut, Adithia menyoroti potensi wisata sejarah dan budaya yang dimiliki Kota Cimahi. Ia mengajak seluruh pihak untuk mengemas potensi tersebut secara lebih kreatif, sehingga dapat menarik minat masyarakat luas.
“Film ini bukan hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang semangat perjuangan yang tidak pernah padam,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kota Cimahi, Wahyu Widiyatmoko, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap peluncuran film Kompi Daeng.
Menurutnya, film ini sarat akan nilai-nilai edukatif dan sejarah yang penting untuk generasi penerus.
“Saya sangat mengapresiasi penggambaran perjuangan para santri Kyai Usman Dhomiri. Film ini mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan pengorbanan. Nilai-nilai tersebut harus terus diwariskan kepada generasi muda di Cimahi,” ujarnya.
Wahyu juga berharap kehadiran Kompi Daeng dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap jati diri Kota Cimahi, sekaligus menjadi pemacu berkembangnya ekosistem ekonomi kreatif lokal.
“Film ini memiliki potensi besar untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif dan industri perfilman daerah. Semoga ke depan semakin banyak karya serupa yang lahir dari Cimahi,” pungkasnya. (Bzo)