BPBD Kabupaten Purwakarta Gencar Sosialisasikan KIE

Purwakarta, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kabupaten Purwakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meningkatkan langkah mitigasi bencana sebagai respons atas meningkatnya aktivitas Sesar Lembang. Dalam sepekan terakhir, tercatat tiga kali gempa bumi bermagnitudo rendah berpusat di jalur patahan aktif tersebut.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan Djuhayat, mengatakan pihaknya tengah menggencarkan sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) di wilayah rawan bencana.

“Kami ingin masyarakat memahami pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan, termasuk praktik evakuasi mandiri untuk keselamatan diri,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/8/2025).

Menurutnya, sosialisasi difokuskan pada desa-desa yang berpotensi terdampak langsung, seperti Desa Pusakamulya (Kiarapedes), Desa Babakan (Wanayasa), Desa Bojong Timur (Bojong), dan beberapa desa lainnya.

Selain edukasi, BPBD juga menyiapkan rambu informasi, jalur evakuasi, serta titik kumpul di kawasan rawan. Langkah ini diharapkan menjadi panduan visual bagi warga saat menghadapi kondisi darurat.

Meski Purwakarta tidak dilalui langsung jalur Sesar Lembang, sejumlah kecamatan tetap berpotensi terdampak signifikan, di antaranya Kiarapedes, Wanayasa, Bojong, Darangdan, serta sebagian wilayah Sukatani dan Tegalwaru.

“Wilayah tersebut harus mendapat perhatian khusus karena potensi terdampaknya cukup tinggi,” kata Abah Erlan, sapaan Heryadi.

Sebagai upaya kesiapsiagaan, BPBD juga menggelar simulasi gempa bumi yang melibatkan siswa sekolah, relawan, dan tim internal. Latihan ini dirancang untuk mengajarkan langkah evakuasi, pertolongan pertama, hingga cara melindungi diri saat bencana.

“Simulasi bukan sekadar latihan rutin, tapi upaya penting meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat,” tegasnya.

Melalui program KIE berkelanjutan, baik di masyarakat maupun sekolah, BPBD berharap warga lebih paham dan percaya diri menghadapi situasi darurat sehingga dampak bencana bisa ditekan seminimal mungkin.

Berita Utama