Hujan Deras, Tiga Bencana Landa Cimahi

Bencana
Air meluap di pertigaan Jl Sudirman dan Jl Urip Kelurahan Baros

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Cuaca ekstrem kembali menghantam wilayah Kota Cimahi. Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu sore menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik. Rumah terendam, akses jalan terganggu, hingga atap rumah warga ambruk akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Salah satu titik terdampak berada di Kelurahan Karangmekar, tempat air setinggi semata kaki merendam rumah-rumah warga. Di RW 01, lima rumah tergenang, sementara dua rumah lainnya terdampak di RW 02. Warga menyebut banjir muncul akibat saluran air yang tersumbat oleh sedimen dan sampah.

Ade (38), warga setempat, menuturkan bahwa banjir memang tak terjadi setiap hujan turun. Namun saat curah hujan tinggi, genangan air tak bisa dihindari.

“Selokannya sudah penuh endapan. Begitu hujan deras, air langsung meluap masuk ke rumah,” ucap Ade pada Kamis (18/09/25).

Meski demikian, warga tidak tinggal diam. Mereka saling membantu menguras air dan membersihkan sisa lumpur agar situasi cepat kembali normal.

Masih di hari yang sama, kawasan Jl. Padasuka Indah, RT 07 RW 13, Kelurahan Padasuka juga dilanda banjir. Air menggenangi area seluas 1.200 meter persegi, merusak rumah-rumah warga, meski tergolong kerusakan ringan. Sebanyak 14 kepala keluarga dengan total 38 jiwa terdampak.

Menurut laporan resmi dari BPBD Kota Cimahi, banjir terjadi karena drainase yang ada tak mampu menampung derasnya curah hujan sore itu.

Namun bencana tak berhenti di sana. Longsor terjadi hanya beberapa jam kemudian di Jl. Kebon Manggu, RT 04 RW 20, Kelurahan Padasuka, menimpa tiga rumah milik warga. Material longsoran menimpa bagian belakang rumah, menyebabkan kerusakan ringan pada area sekitar 6 meter persegi. Total kerugian ditaksir mencapai Rp15 juta. Tiga keluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari risiko longsor susulan.

Tak hanya itu, akses ke beberapa titik banjir seperti di Jl. H. Usman Dhomiri, RT 04 RW 19, terhambat karena jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Kondisi ini menyulitkan petugas dalam proses evakuasi dan penanganan.

Di sisi lain kota, tepatnya di Gang Alpakah, RT 04 RW 03, Kelurahan Citeureup, sebuah rumah warga ambruk sebagian akibat pelapukan struktur bangunan. Atap bagian kamar runtuh, dengan potensi keruntuhan menyeluruh. Bangunan milik Edi Junaedi (58) ini dikategorikan sebagai tidak layak huni, dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp67 juta.

“Kondisi rumah sudah rapuh. Saat hujan deras, struktur tidak kuat menahan beban, lalu ambruk,” terang Kepala BPBD Cimahi, Fithriandy Kurniawan.

Fithriandy menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk memantau titik-titik rawan, serta meminta warga tetap siaga menghadapi potensi bencana susulan.

Meski dikepung banjir, semangat gotong royong warga Cimahi menjadi sorotan. Warga bergandeng tangan dalam membersihkan sisa genangan, memperbaiki rumah, dan membantu proses evakuasi.

” Kami mengimbau warga untuk rutin membersihkan saluran air, waspada terhadap retakan tanah, dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda longsor atau banjir susulan.” tutupnya. (Bzo)

 

Berita Utama