Menag Tanggapi Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Siapkan Regulasi Ketat Pembangunan Pesantren

Insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur

Sodoarjo, NyaringIndonesia.com – Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, angkat bicara terkait insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9/2025). Peristiwa itu terjadi saat sejumlah santri sedang melaksanakan salat Asar di lantai dasar bangunan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Menanggapi insiden tersebut, Menag menegaskan bahwa Kementerian Agama akan segera menyusun regulasi khusus terkait pembangunan pesantren dan madrasah. Hal ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap standar konstruksi.

“Kami akan menciptakan ketentuan khusus bahwa pembangunan pondok pesantren, madrasah, atau bangunan keagamaan lainnya harus mengikuti peraturan yang berlaku sebagaimana ditetapkan pemerintah,” ujar Nasaruddin, dikutip dari Kompas TV, Selasa (30/9/2025).

Selain itu, Kemenag juga berencana melakukan audit terhadap bangunan di lingkungan pesantren guna mencegah terulangnya insiden serupa. Nasaruddin menyebut insiden ini sebagai pelajaran penting bagi semua pihak.

“Ini menjadi pembelajaran berharga. Kami bertekad agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan,” tambahnya.

Menag juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menggandeng para ahli bangunan dan instansi terkait untuk melakukan investigasi teknis.

“Kami bukan ahli konstruksi, jadi akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang kompeten di bidang ini,” katanya.

Pengasuh Ponpes Al Khoziny, KH R. Abdus Salam Mujib, menjelaskan bahwa bangunan yang ambruk tersebut masih dalam tahap pengerjaan dan belum selesai meski prosesnya sudah berlangsung sekitar sembilan hingga sepuluh bulan. Bangunan tiga lantai itu dirancang untuk musala di lantai bawah dan aula kegiatan santri di lantai atas.

Menurut Kiai Salam, pengecoran lantai atas baru saja dilakukan pada pagi hari sebelum bangunan roboh.

“Masih dalam tahap pengerjaan, khususnya lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas,” ujarnya kepada awak media di lokasi kejadian.

Saat peristiwa terjadi, sejumlah santri sedang menjalankan salat Asar berjemaah. Sebagai langkah antisipasi, seluruh kegiatan pesantren dihentikan sementara hingga situasi dinyatakan aman.

“Kami anggap ini sebagai takdir dari Allah. Kami minta semua wali santri dan santri bersabar dan menunggu proses evakuasi. Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik,” tutupnya.

 

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama