Jakarta, NyaringIndonesia.com – Lembaga riset IndoStrategi merilis hasil survei terkait kinerja para menteri pada satu tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dari 47 kementerian yang dievaluasi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menempati posisi teratas, sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menempati posisi terbawah.
Survei dilakukan terhadap 424 responden dari seluruh Indonesia, dengan latar belakang pendidikan minimal sarjana dan profesi tetap seperti dosen, guru, pegawai negeri, karyawan swasta, hingga mahasiswa pascasarjana.
“Berdasarkan grafik, semua kementerian memperoleh skor kinerja dalam kategori sedang, namun dengan variasi yang cukup signifikan. Yang tertinggi adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,” ujar Ali Noer Zaman, Direktur Riset IndoStrategi, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Abdul Mu’ti memperoleh skor tertinggi dengan 3,35 poin, dipengaruhi oleh keberhasilan memperkenalkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dinilai lebih tertib dan minim polemik. Gaya kepemimpinannya yang teknokratik serta pemahaman mendalam terhadap sektor pendidikan dasar turut memperkuat citra positifnya.
Meski demikian, masih terdapat catatan kritis terhadap kinerjanya, antara lain terkait perubahan kebijakan yang dianggap terlalu sering, serta rendahnya kesejahteraan guru di berbagai daerah.
Di sisi lain, Bahlil Lahadalia mendapatkan skor terendah dengan 2,74 poin. Meskipun program hilirisasi mineral dan pengendalian pertambangan ilegal dinilai sebagai langkah positif, kinerjanya tercoreng oleh berbagai isu negatif.
IndoStrategi menyoroti sejumlah faktor yang menurunkan skor Bahlil, seperti kerusakan lingkungan akibat eksploitasi tambang, ketergantungan tinggi terhadap batu bara, serta gaya komunikasi publik yang dinilai retoris dan minim implementasi nyata.
Kontroversi juga turut mempengaruhi citra politiknya, termasuk polemik penghapusan pengecer gas LPG 3 kg, persoalan akademik menyangkut gelar doktor yang dibatalkan, hingga tuduhan keterlibatan asing dalam konflik Pulau Rempang.
Menurut Ali Noer Zaman, kementerian yang dipimpin oleh figur nonpolitis dan teknokratik cenderung menunjukkan kinerja lebih efektif. Ia menilai, dengan usia pemerintahan yang baru satu tahun, kabinet Prabowo-Gibran masih berada dalam fase konsolidasi.
“Diperlukan reformasi struktural, peningkatan koordinasi antar kementerian, penguatan transparansi, serta keterbukaan terhadap pengawasan masyarakat,” ujarnya.
Survei ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan data dikumpulkan dari 34 provinsi, serta analisis mendalam dari berita daring dan luring, dokumen resmi, serta masukan dari pengamat dan akademisi.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News