Bandung, NyaringIndonesia.com – Badan Gizi Nasional (BGN) mensosialisasikan kebijakan dan tata kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk wilayah Jawa Barat di Kota Bandung, Selasa (28/10/25). Kegiatan ini bertujuan untuk memperjelas petunjuk teknis serta standar operasional prosedur (SOP) yang telah disusun untuk memastikan pelaksanaan MBG berjalan sesuai aturan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Deputi BGN Bidang Sistem dan Tata Kelola, Tigor Pangaribuan, menekankan bahwa seluruh pengelola SPPG wajib menjalankan SOP yang telah ditetapkan.
“Jadi seluruh pengelola SPPG harus melakukan SOP ini,” tegas Tigor.
Salah satu peserta sosialisasi, Faishal Agus, yang juga Kepala SPPG di Purwakarta, menyampaikan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat serta akurasi jumlah yang diterima. Ia juga mengingatkan agar program MBG tidak kembali menimbulkan kasus keracunan makanan.
“Kalau saya baru bisa menghasilkan sekitar 2.000 porsi per hari, sementara targetnya sekitar 3.200 porsi,” ujar Faishal.
Lebih lanjut, Faishal mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi pengelola dalam mencapai target, salah satunya perhitungan bahan baku. Ia menegaskan bahwa perbaikan terus dilakukan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, termasuk peningkatan mutu kemasan (packaging).
“Karena ini menyangkut pangan, dibutuhkan kesempurnaan dalam mutu dan kualitas. Hal-hal sekecil apa pun jangan sampai terlupakan, karena ini menyangkut makanan,” tambahnya.
Program MBG menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan kelompok rentan. Melalui sosialisasi ini, BGN berharap pelaksanaan di lapangan lebih terstandarisasi dan tepat sasaran.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News
