Cegah Asam Urat dengan Cukup Minum Air, Ini Takaran Idealnya Menurut Ahli

Jakarta, NyaringIndonesia.com — Memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap hari bukan sekadar menjaga tubuh tetap segar, tetapi juga menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah penumpukan asam urat. Lantas, berapa banyak air yang sebaiknya dikonsumsi agar kadar asam urat tetap aman?

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Asam urat adalah senyawa alami yang dihasilkan tubuh saat memecah purin zat yang banyak ditemukan pada makanan seperti daging merah, jeroan, dan beberapa jenis seafood. Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui ginjal.

Namun, jika kadarnya berlebih, asam urat dapat menumpuk dan membentuk kristal di persendian, memicu rasa nyeri hebat.

Hidrasi Jadi Kunci Pengendalian Asam Urat

Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik merupakan langkah penting untuk membantu ginjal membuang kelebihan asam urat. Air berperan sebagai agen detoksifikasi alami yang mengencerkan zat sisa metabolisme, sehingga mudah dikeluarkan melalui urine.

Mengutip Times of India, kekurangan cairan dapat meningkatkan konsentrasi asam urat dalam darah, sehingga memperbesar risiko terbentuknya kristal di sendi maupun ginjal. Sementara itu, ulasan dalam Nephrology Journal menyebut bahwa konsumsi air yang cukup dapat menurunkan risiko nefrolitiasis asam urat atau batu ginjal.

Dehidrasi, bahkan dalam tingkat ringan, dapat memperlambat kerja ginjal sehingga proses pembuangan limbah tubuh menjadi tidak optimal.

Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan?

Berdasarkan rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penderita asam urat disarankan mengonsumsi 2–3 liter air per hari. Sementara menurut Harvard Health Publishing, kebutuhan cairan itu setara dengan sekitar 15 gelas untuk pria dan 12 gelas untuk wanita.

Namun, bukan hanya jumlah yang penting, cara minumnya pun berpengaruh. Menyeruput air sedikit demi sedikit sepanjang hari lebih baik dibandingkan minum dalam jumlah besar sekaligus.

Segelas air hangat di pagi hari, terutama sebelum sarapan, dapat membantu “membangunkan” fungsi ginjal dan memperlancar proses detoksifikasi. Menambahkan beberapa tetes lemon juga dapat membantu menyeimbangkan pH tubuh.

Hindari Minuman Manis dan Tingkatkan Asupan Buah Segar

Minuman manis, termasuk jus kemasan dan minuman bersoda, sebaiknya dihindari karena kandungan fruktosanya dapat meningkatkan kadar asam urat. Sebaliknya, konsumsi buah dan sayuran tinggi air seperti semangka, mentimun, dan jeruk sangat dianjurkan.

Makanan kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi, dan jambu biji juga terbukti membantu tubuh mengeluarkan asam urat lebih efisien.

Dengan menjaga hidrasi dan pola makan seimbang, risiko serangan asam urat dapat ditekan secara alami tanpa harus bergantung pada obat.

Berita Utama