Kisah Helen Mahasiswa yang Berhasil Menerbitkan 4 Jurnal Scopus Selama Kuliah

Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU)

Sumut, NyaringIndonesia.com – Publikasi karya ilmiah di jurnal internasional bereputasi sering kali dianggap sebagai pencapaian besar di dunia akademik. Namun, bagi Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), hal ini bukan sekadar impian.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Selama masa kuliahnya, Helen berhasil menerbitkan empat artikel ilmiah di jurnal bereputasi Scopus, dengan fokus pada penelitian bahan alam dan pengembangan obat herbal berbasis potensi lokal Indonesia. Pencapaian ini menjadikannya salah satu mahasiswa yang memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan sejak masih di bangku sarjana.

Perjalanan Helen di dunia penelitian dimulai sejak pertengahan masa kuliahnya. Meskipun tidak berasal dari latar belakang riset yang kuat, rasa ingin tahunya mendorongnya untuk mencoba. Saat itu, Helen mulai aktif mengikuti berbagai proyek penelitian yang diinisiasi oleh dosen di fakultasnya. Dari sana, ia terlibat dalam berbagai riset bersama tim akademik, hingga akhirnya beberapa hasil penelitiannya berhasil diterbitkan di jurnal internasional.

Helen tidak menjalani proses ini sendirian. Ia bekerja sama dengan dosen dan teman-teman peneliti lainnya dalam setiap proyek yang diikutinya. Mereka saling berbagi peran, mulai dari pengumpulan data, penulisan naskah, hingga proses revisi. Bagi Helen, kerja sama yang solid menjadi kunci utama dalam keberhasilan publikasi ilmiah.

“Menurut saya, kuncinya itu relasi,” ujar Helen. “Jaga hubungan baik dengan dosen, ikut penelitian-penelitian mereka, bantu nulis atau analisis data. Dari situ, kita bisa belajar banyak dan mendapatkan pengalaman langsung.”

Pernyataan tersebut mencerminkan pandangannya bahwa dunia akademik tidak bisa dijalani sendirian. Helen percaya bahwa membangun hubungan yang baik dengan dosen dan teman sejawat membuka banyak peluang. Dari hubungan profesional itulah, kepercayaan tumbuh, yang membuatnya sering dilibatkan dalam berbagai penelitian besar.

Meski sibuk dengan penelitian, Helen tetap aktif mengikuti kegiatan kampus dan sosial. Ia meyakini bahwa keseimbangan antara akademik dan aktivitas di luar kelas membuat pengalaman perkuliahannya lebih bermakna. Bagi Helen, menulis jurnal bukan sekadar soal prestise, tetapi juga perjalanan untuk memahami nilai kerja keras, kesabaran, dan kolaborasi.

“Kalau mau maju, jangan takut duluan. Mulai aja dulu, ikut penelitian, dan manfaatkan setiap kesempatan,” tutupnya.

Kisah Helen menjadi bukti bahwa keberhasilan di dunia akademik tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, tetapi juga oleh kemauan untuk membangun relasi, berkolaborasi, dan belajar dari proses panjang. Empat publikasi Scopus yang ia hasilkan bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan cerminan semangat seorang mahasiswa yang percaya bahwa ilmu pengetahuan akan terus berkembang ketika dibagikan bersama.

 

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama