Festival Cireundeu, Pecahkan Riuh Tradisi Warga Cimahi

Festival Cireundeu
Arak - arakan di Festival Cireundeu, Cimahi Selatan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sorak sorai dan suara canda tawa mengiringi laju parade jampana yang dihiasi berbagai hasil bumi sebagai pertanda dimulainya Festival Cireundeu

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

yang digelar setahun sekali dengan melibatkan seluruh kelurahan di Kota Cimahi.

Tak hanya membawa jampana berisi hasil bumi, para pembawanya juga mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah, sehingga semakin menambah kemeriahan Festival Cireundeu.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan bahwa Festival Cireundeu bukan sekadar pesta rakyat, melainkan upaya melestarikan adat dan budaya Cireundeu. Ia menyebutkan, Cireundeu sebagai ikon budaya Kota Cimahi menjadi sumber inspirasi dengan beragam keunikannya.

“Adat Kampung Cireundeu yang kita miliki harus kita lestarikan. Ini merupakan kebanggaan bagi Kota Cimahi,” tegas Ngatiyana saat menghadiri Festival Cireundeu, Sabtu (15/11/25).

Menurutnya, hasil bumi merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan tetap menjaga kelestarian alam.

“Kita syukuri semua pemberian yang telah diberikan. Kita masih memiliki tanah yang subur sehingga sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Ngatiyana menambahkan, melimpahnya hasil bumi dapat memperkuat ketahanan pangan. Kampung Cireundeu, katanya, adalah tempat di mana adat dan budaya mampu menjaga kelestarian alam sehingga hasil bumi tetap melimpah.

“Kami terus mendorong budaya gotong royong, sabilulungan, agar tetap lestari dalam kehidupan masyarakat Kota Cimahi,” tambahnya.

Di sisi lain, Kota Cimahi juga memiliki homestay yang selalu penuh oleh para tamu, baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang datang untuk mempelajari adat istiadat masyarakat Kampung Cireundeu.

“Kita ketahui, tamu yang datang bukan hanya dari Indonesia, tetapi juga dari berbagai negara, bahkan mereka bermalam di Kampung Cireundeu ini,” tutur Ngatiyana.

Ke depan, ia menyebutkan bahwa keberadaan homestay tersebut perlu dievaluasi agar lebih menarik dan selaras dengan bangunan adat Cireundeu. Dengan begitu, masyarakat luar akan semakin tertarik untuk berkunjung.

“Kita akan memperbaiki dan menyesuaikannya dengan bangunan adat, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk berkunjung,” pungkasnya. (Bzo)

 

 

Berita Utama