Bandung, NyaringIndonesia.com – Infrastruktur jalan yang kokoh dan tahan lama memegang peranan penting dalam kemajuan suatu daerah. Namun, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan mengenai bahan konstruksi yang sering digunakan dalam pembangunan jalan di provinsi tersebut.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dedi menjelaskan bahwa pasir hitam, yang selama ini menjadi bahan utama dalam konstruksi jalan, hanya mampu bertahan maksimal lima tahun sebelum mengalami kerusakan.
Dedi Mulyadi mendorong agar semua proyek pembangunan jalan di Jawa Barat beralih ke penggunaan pasir putih, yang dinilai lebih kuat dan tahan lama. Ia mengungkapkan bahwa pasir hitam, yang biasanya diambil dari sungai atau pantai dengan warna gelap, memiliki kelemahan pada komposisi mineralnya yang tidak stabil.
Akibatnya, jalan yang dibangun dengan bahan ini rentan mengalami keretakan, gelombang, atau bahkan amblas, terutama saat musim hujan atau terkena beban lalu lintas yang berat.
“Pasir hitam memang lebih murah, namun daya tahannya sangat terbatas. Di daerah yang sering mengalami cuaca ekstrem seperti Jawa Barat, jalan yang dibangun dengan pasir hitam dapat cepat rusak, yang tentu saja berimplikasi pada anggaran perbaikan dan mengganggu mobilitas masyarakat,” ujar Dedi Mulyadi.
Sebagai solusi, Dedi mengusulkan agar pasir putih dijadikan standar utama dalam pembangunan jalan di Jawa Barat. Pasir putih, yang umumnya berasal dari sumber seperti gunung atau tambang berkualitas, memiliki daya tahan yang jauh lebih baik. Pasir jenis ini bisa bertahan hingga 10-15 tahun atau bahkan lebih lama, tergantung pada kondisi penggunaan.
Dedi mendorong pemerintah daerah, kontraktor, dan dinas pekerjaan umum untuk menerapkan kebijakan ini dalam setiap proyek pembangunan jalan baru. Ia juga menyarankan agar dilakukan uji kualitas bahan sebelum konstruksi dimulai, untuk memastikan bahwa material yang digunakan memenuhi standar kekuatan dan daya tahan yang optimal.
Keunggulan Pasir Putih dalam Konstruksi Jalan:
- Umur Panjang: Pasir putih dapat bertahan 2-3 kali lebih lama dibandingkan pasir hitam, mengurangi kebutuhan perbaikan yang sering.
- Kestabilan Struktur: Komposisi mineral yang lebih homogen membuat jalan lebih tahan terhadap erosi dan tekanan.
- Efisiensi Ekonomi: Meskipun biaya awal penggunaan pasir putih sedikit lebih tinggi, investasi ini akan terbayar dengan penghematan biaya pemeliharaan hingga 50%.
- Keberlanjutan Lingkungan: Mengurangi eksploitasi pasir dari sungai, yang berisiko merusak ekosistem lingkungan.
Pandangan Dedi ini mendapat dukungan dari sejumlah ahli konstruksi yang menekankan bahwa pasir putih memiliki indeks kekuatan yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan yang lebih ideal untuk jalan utama, seperti arteri kota atau jalan tol.
Dengan penerapan kebijakan ini, Jawa Barat diharapkan dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam membangun infrastruktur jalan yang lebih tahan lama, efisien, dan ramah lingkungan.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News