Bitcoin Tembus Kembali Level Psikologis 90.000 Dolar AS

Ilustrasi Bitcoin

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Harga bitcoin kembali menembus level psikologis 90.000 dolar AS pada perdagangan Rabu (26/11/2025) waktu setempat, setelah hampir sepekan berada di bawah ambang tersebut. Mengutip CoinDesk, Kamis (27/11/2025), aset kripto terbesar itu sempat menyentuh 90.197 dolar AS, menguat hampir 3 persen dalam 24 jam terakhir.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam beberapa hari terakhir, bitcoin mencatat kenaikan sekitar 12 persen setelah sempat terpuruk mendekati 80.000 dolar AS pada Jumat pekan lalu. Namun secara mingguan, bitcoin masih melemah 3 persen, turun 21 persen dalam sebulan, dan merosot 28 persen dari rekor tertingginya di 126.000 dolar AS.

Pergerakan ini terbilang menyimpang dari pola historis. Selama tujuh tahun terakhir, harga bitcoin pada perdagangan Rabu menjelang Thanksgiving cenderung melemah, termasuk pada 2020 dan 2021 ketika koreksi terjadi cukup tajam.

Kenaikan terbaru terjadi di tengah meningkatnya sentimen negatif terhadap industri kripto. Sejumlah laporan pesimistis kembali muncul, termasuk tiga artikel dari Financial Times yang dikenal kritis terhadap aset digital.

Analis Wintermute, Jasper De Maere, menilai volatilitas bitcoin mulai menurun setelah sempat mencapai level tertinggi sejak April. Ia menjelaskan bahwa volume perdagangan yang tipis selama pekan Thanksgiving membuat pergerakan harga lebih tenang. “Pasar yang tipis dapat menghaluskan fluktuasi tajam,” ujarnya.

Data pasar menunjukkan banyak pelaku menempatkan bitcoin dalam proyeksi pergerakan sempit. Para trader cenderung menjual call options dan strangles pada kisaran 85.000–90.000 dolar AS dengan perlindungan penurunan yang minim. Menurut De Maere, kondisi tersebut mengindikasikan pasar belum melihat potensi lonjakan harga dalam waktu dekat. “Pasar terlihat nyaman memudarkan pergerakan di kedua sisi ketimbang bersiap menghadapi breakout,” katanya.

Situasi ini diperkirakan bertahan hingga akhir pekan panjang Thanksgiving, ketika volume perdagangan biasanya turun dan membatasi kemungkinan terjadinya perubahan harga signifikan.

 

=======================

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama