Filosofi Gambar Ayam Jago Pada mangkuk

mangkuk
Foto (Bobo Grid)

NyaringIndonesia.com – Ada yang menarik dari tampilan laman Google. Gambar mangkuk ayam jago itu telah dijadikan Google sebagai Doodle mereka pada hari ini.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Kita semua pasti tidak asing dengan gambar ayam jago yang sering ditemui di mangkuk yang kerap digunakan untuk menyajikan hidangan bakso atau makanan lainnya.

Lalu, apa arti sebenarnya dibalik gambar ayam jago sering di temui di mangkuk tersebut? Simak inilah sejarahnya.

Sejarah Mangkuk Ayam Jago

Mangkuk ayam jago dahulu diimpor menuju Thailand, dari China. Dalam versi originalnya, ayam jago adalah lambang kerja keras. Sementara, daun pisang dan bunga peoni merah adalah simbol harapan atas keberuntungan.

Dikatakan dalam Says Malaysia, mangkuk ini berasal dari Provinsi Guangdong, China Selatan. Desainnya sendiri sudah ada sejak lebih dari seratus tahun yang lalu.

Orang yang menciptakannya adalah para pengrajin di Hakka mereka  melukisnya dengan tangan. Tidak seperti yang diproduksi massal, mangkuk ayam jago yang asli punya sedikit perbedaan di segi ukuran dan pola desainnya.

Mengutip dari Google, pada 1957 para pedagang di wilayah Lampang membuka banyak pabrik mangkuk ayam jago. Daerah tersebut memiliki banyak mineral lempung yang lebih cocok untuk membuat keramik.

Ketika warga Lampang mulai memproduksinya secara massal, produk tersebut jadi salah satu yang paling laris dari kawasan tersebut. Hal ini berdampak positif terhadap stabilitas keuangan dan kebebasan untuk penduduk lokal.

Walau Lampang terus memproduksinya sampai sekarang, cuma sedikit pabrik yang bisa mendesainnya sesuai gaya dan bahan tradisional. Oleh sebab itu, mangkuk yang asli dengan lukisan tangan, menjadi barang koleksi yang langka.

Mengapa Mengggunakan Gambar Ayam Jago?

Diterangkan dalam Culture Guru, dalam bahasa Hokkien, kata ayam punya cara penyebutan yang sama dengan kata rumah atau keluarga. Banyak orang yang yakin, dengan makan di mangkuk ayam jago, maka keluarga mereka bisa menjadi makmur.

Seperti disebutkan sebelumnya, ayam jago adalah simbol kerja keras. Di samping itu, hewan tersebut juga dianggap sebagai lambang jiwa petarung dan keluarga yang makmur.

Oleh karena itu, dahulu orang Hakka memberi mangkuk ayam jago untuk anak laki-laki mereka. Kemudian, nama putranya diukir di mangkuk sebagai tanda bahwa yang bersangkutan akan terus diingat leluhur hingga pemilik mangkuk itu wafat.

Berita Utama