Hal tersebut Agung sampaikan saat sosialisasi “Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara” di Lembah Kinayungan Jalan Ciuyah Padaasih, Kamis (18/1/2024).
Selain itu, ia juga banyak memberikan edukasi politik kepada peserta yang hadir dengan harapan agar masyarakat mengerti dan memahami arti dari demokrasi yang sesungguhnya.
“Tentunya kita tidak ingin pemilu ini ternodai oleh hal yang sebetulnya tidak perlu terjadi. Makanya, saya selalu mengajak masyarakat untuk terus belajar agar memahami arti demokrasi sesungguhnya,” kata Agung.
Agung menilai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak penyelenggara, minim melakukan sosialisi terkait kepemiluan.
Untuk itu, sebagai kader partai politik sekaligus anggota MPR/DPR RI, ia merasa bertanggungjawab dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Diforum ini, saya menyampaikan hal tersebut agar masyarakat punya gambaran terhadap pemilu tanggal 14 Februari 2024,” ucapnya.
Mengingat pemilu yang akan dilaksanakan secara serentak, ada kekhawatiran para pemilih pemula hingga yang berusia diatas 50 tahun keatas kesulitan saat melakukan pencoblosan. Sehingga akhirnya timbul kebingungan dan berpotensi melakukan tindakan tidak memilih atau “Golput”.
“Pemilih itu kan beragam, ada yang muda, hingga yang tua. Jadi, kami terus berupaya menjadikan pemilih ini pemilih yang cerdas,” pungkas Agung.
