JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, menceritakan bahwa ia sempat dihalangi oleh Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, untuk mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hal ini diungkapkan Ahok dalam acara Deklarasi Relawan Ahokers di Jakarta Pusat.
Ahok mengungkapkan bahwa ia meminta izin kepada Megawati untuk ikut kampanye memenangkan pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Namun, Megawati melarangnya dengan alasan agar Ahok tetap menjaga Pertamina.
“Walaupun secara teori kita tidak berkuasa ya. Lalu Ibu (Megawati) bilang gini ‘jangan, Pak Ahok ditugaskan jaga Pertamina’,” kata Ahok.
Ahok kemudian menjelaskan bahwa ia berusaha menjaga keuangan PT Pertamina sebelum akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Ia mencermati upayanya dalam pengawasan keuangan perusahaan tersebut, termasuk memangkas anggaran pengadaan barang dan jasa sebesar minimal 50 persen.
“Tahun ini saya minta direksi minimal 50 persen harus dipotong semua anggaran pengadaan barang. Lalu mereka tawar menawar 45-46 (persen) deh, kenapa? Takut enggak nyampai 50 (persen) potong bonus, termasuk bonus saya dipotong,” ujar Ahok.
Ahok mengklaim bahwa selama empat tahun menjabat Komisaris Utama PT Pertamina, ia berhasil melakukan optimalisasi anggaran dengan menghindari kerugian dan meningkatkan pendapatan.
Meskipun dihadapkan pada tudingan dan kesempatan mendapatkan bonus besar, Ahok tetap memilih untuk mundur dan mendukung kampanye pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Saya harus keluar karena satu-satu, saya tidak mau keluar, saya egois, saya tidak mau perjuangkan Ganjar dan Mahfud.
Ini memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Makanya saya harus keluar untuk melakukan perjuangan ini,” ungkap Ahok.