Anggaran Cimahi Dinilai Belum Menjawab Kebutuhan Publik

Iwan Setiawan anggota dewan Kota Cimahi fraksi PDIP
iwan Setiawan anggota dewan Kota Cimahi Fraksi PDIP saat berada di rumah Aspirasi

CIMAHI, NyaringIndonesia.comNyaringIndonesia.com Anggota DPRD Kota Cimahi dari Fraksi PDI Perjuangan, Iwan Setiawan, mendorong Pemerintah Kota Cimahi untuk lebih memprioritaskan program yang benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat di tingkat bawah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ia menilai, berbagai agenda kerja Wali Kota Cimahi saat ini belum sepenuhnya dirasakan warga. Program yang berkaitan dengan peningkatan layanan pendidikan, kesehatan, hingga perbaikan infrastruktur dinilai masih belum berjalan optimal.

“Masih banyak keluhan warga yang disampaikan kepada saya terkait pelaksanaan program pemerintah,” ujar Iwan saat ditemui di Rumah Aspirasi, Minggu (07/12/25).

Menurutnya, keterlambatan waktu pelaksanaan dan proses penyusunan anggaran menjadi kendala utama sehingga sejumlah program strategis belum terlihat hasilnya.

“Wajar kalau masyarakat belum merasakan dampaknya. Saya bicara apa adanya. Anggaran baru disahkan untuk tahun 2025, jadi kemungkinan pelaksanaannya baru terasa pada tahun depan. Warga Cimahi harus sedikit bersabar,” tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa anggaran yang dipakai sepanjang tahun sebelumnya masih mengikuti visi dan program Penjabat Wali Kota sebelumnya. Karena itu, kebijakan kepala daerah yang baru belum menunjukkan perubahan signifikan.

Iwan juga menyoroti realisasi bantuan Rp20 juta untuk setiap RT. Saat ini, pemanfaatan anggaran tersebut belum selalu sejalan dengan kebutuhan lingkungan, dan masih ada wilayah yang menggunakan dana tidak sesuai prioritas.

“Kalau wilayahnya rawan banjir, ya selesaikan dulu masalah banjir. Jangan malah membangun tugu atau gapura. Itu tidak relevan,” tegasnya.

Menurutnya, saat ini masih ada RW yang lebih memilih memperbaiki kantor RW atau pembangunan yang tak terlalu mendesak, padahal lingkungannya masih menghadapi masalah seperti saluran air tersumbat, genangan, atau drainase yang buruk.

“Dana Rp20 juta per RT seharusnya digunakan untuk mengatasi persoalan warga. Kalau banjir belum teratasi atau air masih menggenang, tapi anggarannya dipakai mempercantik kantor RW, itu jelas keliru,” ujarnya.

Ke depan, Iwan berharap alokasi dana RT lebih terarah dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan agar manfaatnya benar-benar bisa dirasakan masyarakat.

“Yang penting, bantuan Rp20 juta per RT harus tepat guna dan memberi dampak nyata. Jangan sampai anggaran turun, tapi masalah di lingkungan tetap tidak terselesaikan,” katanya.

Iwan menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pemanfaatan anggaran daerah agar lebih efektif dan benar-benar menjawab kebutuhan warga Kota Cimahi.

“Saya berkomitmen untuk memastikan setiap rupiah anggaran digunakan secara tepat sasaran dan membawa manfaat bagi masyarakat,” tutupnya.

Berita Utama