CIMAHI, NyaringIndonesia.comĀ – Pilkada Kota Cimahi yang dijadwalkan pada November 2024 diprediksi akan menjadi ajang kompetisi sengit dengan lebih dari dua pasangan calon walikota dan wakil walikota yang akan bertarung.
Beberapa nama kandidat calon walikota sudah mulai muncul di masyarakat, menunjukkan minat dan dukungan dari berbagai kalangan. Kandidat-kandidat ini diharapkan dapat membawa berbagai visi dan misi untuk kemajuan Kota Cimahi.
Diantara nama kandidat calon walikota Cimahi yang mencuat dan berada di urutan 5 besar adalah Dikdik, Ngatiyana, Achmad Zulkarnain, Ali Hasan, dan Supiyardi. Menariknya, Supiyardi yang sebelumnya tidak banyak diperbincangkan dalam bursa calon walikota, kini justru masuk dalam urutan 5 besar, menunjukkan adanya perubahan dinamika dan dukungan yang signifikan dari masyarakat.
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) yang juga merupakan Direktur Eksekutif Polsight, menyampaikan bahwa kelima kandidat, yakni Dikdik, Ngatiyana, Achmad Zulkarnain, Ali Hasan, dan Supiyardi, tetap berpotensi untuk diusung oleh partai politik dalam Pilkada Kota Cimahi 2024.
Potensi ini menunjukkan bahwa masing-masing kandidat memiliki daya tarik dan dukungan yang cukup signifikan di kalangan masyarakat dan partai politik.
Seorang Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Arlan Siddha, mengungkapkan bahwa Pilkada di Kota Cimahi 2024 akan penuh dengan kejutan.
Menurutnya, nama-nama calon yang beredar bukanlah nama-nama baru bagi masyarakat Cimahi. Dikdik dikenal sebagai Sekda, Ali Hasan sebagai politisi senior, Ngatiyana sebagai mantan Walikota Cimahi, Achmad Zulkarnain sebagai Ketua DPRD Cimahi dari PKS, dan Supiyardi sebagai tokoh kuat di PKS.
Arlan menekankan bahwa popularitas dan rekam jejak para tokoh ini bisa menjadi harapan bagi masa depan Kota Cimahi.
” Selain soal bakal calon walikota, kemenangan pasangan calon (paslon) juga akan sangat ditentukan oleh mesin politik pendukungnya, baik dari unsur partai politik (parpol) maupun relawan.” kata Arlan.
Yusa, seorang analis politik, menyatakan bahwa para kandidat kemungkinan besar akan mengevaluasi potensi kemenangan mereka berdasarkan dukungan dari partai dan relawan.
” Berdasarkan hasil survei, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi partai dengan tingkat dukungan dan kepercayaan paling besar, mencapai 20%, untuk mengusung paslon dalam Pilkada Kota Cimahi 2024. ” ucap Yusa pada awak media, jum’at (24/05/24).
Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari PKS dapat menjadi faktor penting dalam menentukan kemenangan calon yang diusung.
SelarasĀ dengan Yusa, Dosen Unjani, Arlan Siddha, juga melihat bahwa daya tawar PKS sangat tinggi. Menurutnya, PKS akan lebih leluasa dalam menentukan partner politik mereka dalam Pilkada Kota Cimahi. PKS kemungkinan besar akan didekati atau disambangi oleh sejumlah calon, mengingat partai ini sudah dua periode berturut-turut mampu memimpin perolehan suara legislatif di DPRD Kota Cimahi.
Dengan kata lain, dukungan PKS merupakan kunci penting dalam pembentukan koalisi politik, yang akan sangat memengaruhi peta persaingan dan strategi kemenangan di Pilkada mendatang.
Selain PKS, menurut Yusa, kekuatan politik Partai Gerindra juga perlu diperhitungkan dalam Pilkada Kota Cimahi. Gerindra mendapat tingkat dukungan sebesar 12,75% untuk mengusung pasangan calon walikota dan wakil walikota.
Dukungan ini menempatkan Gerindra sebagai salah satu partai penting yang berpotensi memengaruhi hasil pemilihan, menjadikannya pemain kunci dalam dinamika politik dan strategi koalisi di Pilkada mendatang.
Bicara mengenai koalisi dalam Pilkada Kota Cimahi, Arlan Siddha juga mengungkapkan bahwa kombinasi antara partai nasionalis dan religius akan menjadi koalisi yang ideal.
Menurutnya, sinergi antara kekuatan nasionalis, yang cenderung memiliki basis dukungan luas dan pragmatis, dengan kekuatan religius, yang biasanya memiliki basis pemilih loyal dan ideologis, dapat menciptakan keseimbangan dan kekuatan politik yang kuat untuk memenangkan Pilkada di Kota Cimahi.
Kombinasi ini diharapkan mampu menarik berbagai segmen pemilih dan menciptakan stabilitas serta dukungan yang solid.