Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Ungkap Agenda Perubahan di Sektor Keuangan untuk Mengentaskan Kemiskinan

Anies Baswedan
Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar telah mengungkapkan sejumlah agenda yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Salah satu poin kunci dari agenda mereka adalah reformasi sektor keuangan untuk membuatnya lebih tangguh dan efisien.

Agenda tersebut mencakup inisiatif untuk menciptakan ekosistem yang kondusif, termasuk menjamin kepastian hukum, memberikan insentif fiskal, dan mendorong inovasi regulasi dalam upaya untuk mengembangkan industri keuangan yang inklusif, efisien, dan andal. Beberapa sektor yang menjadi fokus reformasi adalah industri pasar modal dan reksadana.

Pasangan Anies-Muhaimin, yang sering disingkat sebagai Amin, telah merumuskan rencana mereka dalam apa yang mereka sebut sebagai “28 Simpul Kesejahteraan.”

Salah satu dari 28 simpul ini secara khusus mengenai “Investor & Pelaku Pasar Modal/Uang Aman & Nyaman, Industri Keuangan Tumbuh & Berkembang” dan terdiri dari 8 poin kunci.

Poin pertama dalam rencana ini adalah perlindungan investor melalui penegakan hukum yang ketat di pasar modal dan sektor keuangan.

Mereka berkomitmen untuk memberikan sanksi berat kepada individu atau entitas yang terlibat dalam praktik ilegal seperti pinjaman online ilegal, investasi bodong, asuransi ilegal, dan produk ilegal lainnya.

Selanjutnya, pasangan Amin memperhatikan investor dari kalangan generasi muda dalam poin kedua.

Mereka berencana untuk memperluas basis investor dengan memfasilitasi Gen-Z dan Milenial agar bisa berinvestasi di pasar modal. Ini akan dicapai melalui upaya edukasi, promosi, dan penyediaan produk investasi yang sesuai.

Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal adalah poin ketiga dalam rencana tersebut. Pasangan ini ingin merangsang pertumbuhan sektor keuangan, terutama dalam pasar modal, asuransi, sukuk, dan reksadana.

Poin keempat mengacu pada penyesuaian regulasi dalam bidang investasi untuk memberikan fleksibilitas bagi institusi pemerintah dan institusi terafiliasi dengan pemerintah agar bisa berinvestasi di bursa efek.

Selanjutnya, Amin menyoroti pentingnya menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil, serta suku bunga perbankan yang kompetitif.

Ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan sektor riil dan merangsang perkembangan pasar modal dan sektor keuangan.

Menguatkan literasi keuangan masyarakat adalah poin keenam dalam rencana ini, yang akan dicapai melalui kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan.

Poin ketujuh menekankan pentingnya keterlibatan para pelaku pasar dalam penyusunan regulasi sektor keuangan untuk memastikan kebijakan yang relevan dan optimal.

Terakhir, pasangan Amin berkomitmen untuk memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggar regulasi di sektor keuangan dan pasar modal.

Rencana ini mencerminkan tekad Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk mewujudkan perubahan positif dalam sektor keuangan guna mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keadilan ekonomi di Indonesia.

Dengan agenda ini, mereka berharap dapat menciptakan dasar yang kokoh untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Berita Utama

Scroll to Top