Dampak dari lonjakan harga beras yang berkualitas baik di pasaran, yang mencapai Rp.14.000 per kilogram, telah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan tingkat inflasi di Kabupaten Bandung Barat.
Pada program Operasi Pasar Beras Murah ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menjual setiap paket beras berisi 5 kilogram dengan harga Rp.50.000. Dengan kata lain, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.20.000 untuk setiap paket beras yang terjual.
Cipeundeuy menjadi lokasi pertama dalam pelaksanaan program ini dengan alokasi sebanyak 1.440 paket beras yang akan dibagikan kepada penerima manfaat di 12 desa.
“Pelaksanaan program ini adalah salah satu upaya kami dalam menekan tingkat inflasi, sesuai dengan salah satu prioritas program Bapak Presiden. Alhamdulillah, PT. Bulog telah memberikan dukungan dengan menyediakan alokasi beras hingga 100 ton dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran,” ungkap Pj. Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, di Cipeundeuy pada hari Rabu (8/11).
Menurutnya, tugas utama Pemerintah Daerah saat ini adalah untuk menjaga stabilitas harga berbagai bahan kebutuhan pokok, sehingga masyarakat dapat memperolehnya dengan mudah dan harga terjangkau.
“Dengan cara ini, pemerintah bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, karena berbagai bahan kebutuhan pokok menjadi lebih mudah dan terjangkau,” tambahnya.
Dengan keberadaan program Operasi Pasar Beras Murah ini, Arsan berharap bahwa masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan dalam memperoleh berbagai kebutuhan pokok, terutama beras, dan dengan demikian, hal ini diharapkan mampu meredam tingkat inflasi di Kabupaten Bandung Barat.
“Kami berterima kasih kepada PT. Bulog atas dukungan mereka dalam menyediakan 100 ton beras berkualitas baik dengan harga yang terjangkau untuk program ini,” tandasnya. (Indra)
