Dalam unggahan tersebut, pengguna menyoroti bahwa skor BI checking (sebelumnya dikenal sebagai BI Checking dan kini dikenal sebagai SLIK atau OJK Checking) menjadi pertimbangan bagi perekrut saat mencari karyawan.
“Persyaratan mencari kerja di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan penampilan menarik, tapi juga termasuk memiliki catatan BI checking yang baik. Ini membuat proses mencari kerja semakin sulit,” demikian tulis pengguna tersebut.
Sebagai informasi, BI checking atau SLIK/OJK Checking adalah catatan yang memuat riwayat debitur di bank dan lembaga keuangan lainnya.
Sejak awal tahun 2018, BI checking telah diubah menjadi Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) atau lebih dikenal dengan OJK Checking.
Namun, meskipun memiliki skor BI checking yang buruk, masih ada peluang untuk memperbaikinya.
Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, menegaskan bahwa peminjam atau kreditur memiliki kemungkinan untuk memperbaiki skor OJK checking.
Menurut Sarjito, kreditur hanya perlu melunasi utang yang dimilikinya kepada pihak bank atau Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Setelah utang dilunasi, kreditur dapat mengajukan permohonan perbaikan skor ke OJK.
