Jakarta, NyaringIndonesia.com – Amerika Serikat dilaporkan mengeluarkan dana hampir US\$500 juta atau setara Rp830 miliar untuk membantu Israel mencegat serangan rudal Iran dalam konflik 12 hari pada Juni lalu.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dokumen anggaran Kementerian Pertahanan AS tertanggal 1 Agustus yang dirilis baru-baru ini mencatat alokasi sebesar US\$498,3 juta. Dana itu digunakan untuk mengganti pencegat sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dikerahkan atas permintaan Israel.
Dana tersebut dikategorikan sebagai “item kepentingan khusus” dan “persyaratan anggaran darurat.”
Media pertahanan AS, War Zone, melaporkan temuan tersebut pada Selasa (16/9), yang kemudian dikutip Anadolu Agency.
Sebelumnya, pada Juli, CNN juga melaporkan bahwa AS kemungkinan menggunakan 100 hingga 150 pencegat THAAD selama perang 12 hari Israel-Iran. Jumlah itu mencapai seperempat dari stok yang dimiliki Washington.
Konflik bermula pada 13 Juni ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan situs militer Iran. Serangan itu menewaskan sejumlah pejabat tinggi, termasuk kepala staf umum Iran, komandan Korps Garda Revolusi Islam, beberapa jenderal senior, sembilan ilmuwan nuklir, serta ratusan warga sipil.
Iran kemudian membalas dengan menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel. Puluhan orang tewas, kerusakan parah terjadi, namun sebagian besar rudal berhasil dicegat.
Di tengah eskalasi, AS ikut terlibat. Pada 22 Juni, militer AS menggempur situs nuklir Iran dengan bom penghancur dan peluru kendali.
Iran merespons dengan menyerang pangkalan militer AS di Doha, Qatar. Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan kerusakan ringan.
Perang singkat Israel-Iran tersebut akhirnya berhenti pada 24 Juni.
================================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News