Nyaringindonesia.com – Kejadian di mana seorang anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI AD memotong rambut sekitar 90 siswa SMP Negeri di Purwakarta, Jawa Barat, memicu kemarahan orang tua siswa dan menyebabkan mediasi. Dalam insiden tersebut, anggota Babinsa TNI AD melakukan potong rambut secara sembarangan sebagai bentuk hukuman atas kesalahan yang dilakukan oleh para siswa.
Video yang beredar menunjukkan bahwa anggota Babinsa TNI AD tersebut menggunting rambut siswa dengan sembarangan, dan juga terlihat mengucapkan perkataan bernada keras. Orang tua siswa yang protes merasa marah dan meminta pertanggungjawaban sekolah serta anggota TNI AD tersebut karena para siswa digunduli secara sembarangan.
Proses mediasi akhirnya terjadi, dan anggota Babinsa TNI AD meminta maaf kepada orang tua siswa. Kepala SMP Negeri 1 Maniis juga mengakui bahwa insiden tersebut merupakan bentuk kelalaian sekolah dan anggota TNI AD. Dandim 0619 Purwakarta menyatakan bahwa mediasi telah dilakukan dan semua pihak sepakat bahwa tidak ada masalah lanjutan setelah insiden tersebut.
Kejadian ini menciptakan kontroversi dan menimbulkan kekhawatiran terkait metode hukuman yang digunakan. Mediasi dan permintaan maaf merupakan langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan masalah ini.
