NyaringIndonesia.com – Tiga perempuan berjilbab asal Garut, Jawa Barat, yakni Firdda Marsya Kurnia (vokal dan gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) pada 2014 membentuk group band yang diberi label Voice of Baceprot (VoB).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kata Baceprot berasal dari bahasa Sunda yang berarti berisik. Kemunculannya mulai mencuri perhatian setelah meng-cover lagu milik Rage Against The Machine pada 2015, yang menjadi populer di YouTube.
Ketiganya terus meng-cover lagu idola mereka termasuk Red Hot Chili Pappers, Metallica, dan Slipknot, yang mendapat perhatian dari media lokal serta internasional.
Selain itu, VoB dikenal karena kombinasi unik serta kontradiktif antara musik heavy rock/metal dengan penampilan mereka yang berhijab. “Mengenakan jilbab bukanlah halangan bagi kami untuk mengejar cita-cita sebagai musisi,” kata Marsya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (18/8/2021).
“Kami bebas berekspresi lewat musik rock, sekaligus memenuhi tanggung jawab kami sebagai muslim,” ujar Marsya lagi.
Oleh karena keunikan mereka, VoB dengan cepat menjadi viral di media sosial. Hingga saat Guns N’ Roses menggelar konser di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 2018, ketiganya secara pribadi diundang oleh gitaris Slash untuk bertemu di belakang panggung.
Tapi dilain sisi mereka mengaku Kenyang akan Komentar miring. Pertemuan pertama hingga single perdana para personel VOB pertama kali bertemu melalui teater saat ketiganya masih mengemban pendidikan di Madrasah Tsanawiyah di Singajaya, sebuah desa kecil dua jam perjalanan dari kota Garut, Jawa Barat.
“Selama sekolah, kami dianggap sebagai siswa yang agak pemberontak. Kami dipanggil ke kantor, dimarahi, bahkan dihukum oleh guru kami,” kenang Siti yang telah menjadi teman dekat Marsya sejak Sekolah Dasar (SD).
“Makanya kami dikirim ke klub teater sekolah untuk menyalurkan energi kami,” ucap Siti melanjutkan.
Guru Bimbingan Konseling (BP) sekaligus pelatih teater VOB, Erza Satia alias Abah, memberikan referensi musik dari lagu-lagu yang ia miliki di laptopnya. Tak hanya itu, Abah juga mengajari dasar-dasar memainkan alat musik dengan peralatan yang tersedia.
Kemudian, Abah mendaftarkan mereka untuk tampil di salah satu kompetisi band Garut dan tempat-tempat lainnya. Kini, ia menjadi manajer sekaligus merangkap sebagai penulis lirik band untuk lagu-lagu VoB.